TRIBUNNEWS.COM, SILVERSTONE - Insiden pecah ban yang dialami empat pembalap di Sirkuit Silverstone, Inggris, Minggu (30/6), memaksa organisasi otomotif dunia (FIA) mengubah peraturan menyangkut ban.
Presiden FIA, Jean Todtt, mengakui, rendahnya kualitas ban tersebut mulai membahayakan para pembalap.
Saat balapan akhir pekan lalu, empat pembalap mengalami pecah ban yakni Felipe Massa (Ferrari), Sergio Perez (McLaren), Lewis Hamilton (Mercedes), dan Jean-Eric Vergne (Scuderia Toro Rosso).
Sebagai solusi awal, FIA mengubah tes untuk para pembalap muda masing-masing tim, yang akan digelar tiga hari selama 17-19 Juli di Silverstone, menjadi tes ban yang boleh diikuti para pembalap utama.
FIA juga akan meminta izin kepada World Motor Sport Council (Dewan Olahraga Otomotif Dunia) untuk mengganti spesifikasi ban tanpa perlu meminta kesepakatan dari para pembalap.
Sesuai pasal 12.6.3, Pirelli hanya boleh mengganti spesifikasi ban-ban yang sudah dikeluarkannya berdasarkan persetujuan semua tim peserta. Usai GP Barcelona (12/5) lalu, Pirelli berencana merealisasikan aturan tersebut namun tiga tim, yakni Force India, Ferrari dan Lotus menolak.
FIA pun meminta jaminan dari pabrikan dari Italia tersebut bahwa masalah ban ini tidak terulang lagi di seri selanjutnya di Jerman maupun seri-seri yang lain di masa mendatang.
Pirelli sendiri telah menyiapkan ban dengan sabuk kevlar menjelang GP Jerman (9/6), yang diyakini mampu menambah daya tahan ban. Pemakaian sabuk kevlar ini sesuai permintaan para bos tim F1, di antaranya yang disuarakan Team Principal Red Bull-Renault, Christian Horner dan Team Principal Lotus Renault, Eric Boullier.
Soal & Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 SMA Halaman 116 : Menemukan Arti Kosakata dengan KBBI
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Hal 101: Apa arti kosakata 'Mantra' dengan menggunakan KBBI?
Salah satu perbedaan besar dari ban musim 2012 dengan musim ini adalah pada sabuk kerangka penyusun ban. Tahun lalu memakai Kevlar, sementara musim ini memakai serat baja. "Tahun lalu tak ada masalah seperti sekarang ini. Hal paling logis adalah kembali ke ban yang bekerja dengan baik," kata Horner.
Menyangkut aturan baru soal ban, Todt menegaskan semua itu dilakukan demi keselamatan pembalap. "Prioritas kami adalah menjamin keselamatan semua yang ada di Formula 1 dan kami yakin insiden di Silverstone menunjukkan kebutuhan akan keamanan bagi para pebalap," kata Todt seperti dilansir Autosports.
"Karena itu kami telah mengambil keputusan untuk mengubah peraturan tes pebalap muda sehingga tim peserta boleh menggunakan pebalap yang mereka rasa cocok untuk melakukan pengembangan penggunaan ban demi menghindari masalah yang telah kita lihat di GP Inggris," ujarnya. (Tribunnews/den)