Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM – Tumbangnya Serena Williams dari Sabine Lisicki di babak empat tunggal putri Senin (1/7/2013) malam, adalah kejutan terbesar di ajang Wimbledon kali ini.
Menyikapi kekalahan tersebut, pelatih Serena, Patrick Mouratoglou, mengatakan Serena juga adalah manusia biasa. "Ia juga manusia biasa," ujarnya mengomentari kekalahan 6-2, 1-6, 6-4 dari petenis Jerman unggulan ke-23 tersebut.
"Kamu tak bisa terus mengharapkan kesempurnaan dari seorang manusia, sekalipun ia seorang petenis terbaik sepanjang masa. Tak akan bisa terus konsisten sepanjang tahun. Kita harus bersiap menerima kekalahan seperti ini," katanya dikutip dari USA Today, kemarin.
Serena sendiri mengatakan "kejutan" bukan kata yang tepat untuk kekalahannya. "Ini bukan kejutan," tuturnya. "Seperti yang saya katakan, ia sangat bagus di lapangan rumput. Servisnya keras, pukulannya juga mematikan."
Mouratoglou menilai Serena kalah karena kelelahan. "Mungkin ia terlalu lelah. Ia pernah juga kalah mengejutkan seperti itu di Roland Garros saat melawan Svetlana Kuznetova. Bagi saya ini adalah hari yang sama," katanya.
Ia kemudian mengingatkan, kekalahan itu justru biasanya akan jadi pelecut bagi Serena untuk berlatih jauh lebih keras lagi. "Sungguh, kekalahan ini bakal jadi kabar buruk untuk lawan-lawannya. Sebab, setelah ini pasti Serena akan lebih termotivasi lagi. Saya janjikan itu," ujar sang pelatih.
Walhasil, di tunggal putri ini tinggal Agnieszka Radwanska, petenis unggulan empat besar, yang masih tersisa. Tiga unggulan teratas lainnya yakni Serena Williams, Maria Sharapova, dan Victoria Azarenka sudah pada tersingkir.
Radwanska yang tahun lalu lolos ke final dan kalah dari WIlliams bertemu Tsvetana Pironkova di babak keempat, kemarin. Radwanska sempat berada pada posisi sulit saat kalah 4-6 di set pertama.
Tetapi, petenis Polandia tersebut bangkit dan berhasil memenangi dua set berikutnya dengan 6-3 dan 6-3, yang mengantarnya ke perempat final.
Di babak ini, dia akan bertemu petenis Cina, Li Na, yang merupakan unggulan keenam. Ini akan jadi pertemuan ke-11 mereka sepanjang karier atau yang ketiga tahun ini. Dari 10 pertemuan sebelumnya, Li Na memimpin dengan rekor 6-4. Mereka terakhir bertemu di perempat final Australian Open, Januari lalu, saat Li Na keluar sebagai pemenang dengan 7-5 dan 6-3. (Tribunnews.com/den)