TRIBUNNEWS.COM – Tim Lotus meminta maaf kepada Kimi Raikkonen atas strategi yang tidak tepat yang mereka terapkan di Grand Prix Inggris sehingga pebalap asal Finlandia itu gagal naik podium.
Raikkonen finis di urutan kelima di Silverstone akhir pekan lalu, tapi dia sebenarnya masih bisa finis di posisi yang lebih tinggi lagi jika saja timnya menerapkan strategi mengganti ban medium yang baru ketika safety car masuk ke lintasan di 11 lap terakhir ketimbang menggunakan ban keras.
Kepala tim Lotus, Eric Boullier, mengatakan bahwa strategi yang diterapkan timnya cukup baik hingga masuknya safety car terakhir. "Kami seharusnya meminta Kimi untuk bermain aman sehingga dia bisa mengamankan posisinya, minimal satu posisi untuk naik podium. Sayangnya kami membuat keputusan yang salah dan kami meminta maaf kepada Kimi dan tim. Setelah meninjau kembali apa yang terjadi itu jelas sekali bahwa kami telah membuat kesalahan," ujar pria asal Perancis tersebut.
Lebih lanjut Boullier mengatakan bahwa dapat dipahami jika Kimi sangat frustasi ketika dia turun dari mobilnya. "Tapi tidak ada istilah merajuk setelah apa yang kami alami, kami harus fokus untuk meraih hasil baik di Jerman," ujarnmya.
Boullier yakin bahwa mantan pebalap dari tim Ferrari dan McLaren itu tidak akan membiarkan dirinya larut dalam frustasinya tersebut. Raikkonen memiliki faktor psokologis yang kuat, dia bisa segera fokus kembali dan kembali memusatkan perhatiannya kepada tantangan selanjutnya dengan cepat.
"Dia nampaknya suka menjadi bagian di tim F1 Lotus dan kami akan melakukan semua yang kami bisa untuk menunjukkan kepadanya bahwa ini adalah tempat yang diharapkan musim ini dan selanjutnya," ujar Boullier.
Sementara itu sisi positifnya, Raikkonen meraih rekor poin tertingginya dengan meraih 25 poin. Selanjutnya menghadapi sesi balap di Neurburgring, Raikkonen yang telah 16 kali berlaga di sirkuit tersebut namun dia masih belum pernah menang di sana. (Warta Kota/mur)