News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pengda ISSI DKI Jakarta Gelar Sprint Open Championship

Editor: Dewi Pratiwi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pebalap sepeda Tour de Singkarak 2013 melintasi garis finish di Kota Padang, Sumatera Barat, Minggu (9/6/2013). Etape 7 yang merupakan etape terakhir Tour de Singkarak dengan rute Padang Pariaman - Kota Padang menempuh jarak 143,5 km. Etape ini dijuarai oleh Mehdi Sohrabi dari team TPT Iran dengan catatan waktu 3:26:55. Warta Kota/angga bhagya nugraha

TRIBUNNEWS.COM - Pengda ISSI DKI Jakarta akan menggelar kejuaraan balap sepeda nomor sprint atau Sprint Open Championships di Velodome, Rawamangun, Jakarta Timur, pada 28-29 September mendatang untuk memetakan kekuatan sprinter-sprinter nasional.

Menurut salah satu anggota pengurus ISSI DKI Jakarta, Inu Febiana, kejuaraan tersebut dilakukan ISSI DKI Jakarta untuk mengangkat kembali cabang olahraga balap sepeda di DKI Jakarta yang selama ini terpuruk.

"Karena ini sifatnya open jadi siapa saja boleh ikut ambil bagian, bukan hanya atlet sepeda, anggota komunitas dan penggemar sepeda juga bisa ikut. Dari kegiatan ini kami akan memetakan sprinter-sprinter nasional karena selama ini belum pernah ada datanya. Dan selama ini rekor di nomor sprint belum pernah terpecahkan selama 12 tahun karena tidak ada kejuaraan yang digelar," ujar Inu Febiana di sela acara buka puasa bersama di kediaman Promotor Olahraga yang juga ketua umum ISSI DKI Jakarta, Raja Sapta Oktohari, di Pejaten Barat, Minggu (21/7) malam.

Inu mengatakan bahwa menurunnya prestasi dan minat pecinta balap sepeda di DKI Jakarta dikarenakan minimnya kejuaraan yang digelar di Jakarta.

Untuk itu pihaknya akan menggelar ajang Sprint Open Championships tersebut secara berkala per tiga bulan sekali.

"Kegiatan ini juga untuk menambah kejuaraan sehingga bisa meningkatkan prestasi pebalap sepeda DKI Jakarta," ujarnya.
Lebih lanjut Inu mengatakan bahwa pihaknya juga telah merekrut 12 pebalap sepeda untuk lapis II untuk dibina sebagai atlet profesional.

"Kami sudah memangkas satu generasi di lapis kedua dan kini kami telah mendapatkan atlet-atlet terbaik baru dari hasil seleksi.
Mereka kini masih kami bina untuk bisa berlaga di ajang nasional dan Internasional. Target kami mereka bisa juara di tingkat Asia," ujar Inu.

Untuk bisa membawa atlet Indonesia tampil di ajang dunia memang membutuhkan waktu dan dana yang tidak sedikit.

Tetapi ada dua cara untuk mengatasinya yaitu menggelar kejuaraan balap sepeda di Indonesia agar atlet Indonesia dengan mudah bisa mengumpulkan poin.

"Seperti menggelar event seperti Tour d Singkarak atau Tour d Indonesia. Namun untuk melaksanakannya membutuhkan dana yang tidak sedikit. Cara lain adalah membentuk tim kontinental dan mengikuti event-event dunia," ujarnya.

Selengkapnya di edisi cetak Berita Kota Super Ball

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini