Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, GUANGZHOU – Indonesia hanya menyisakan dua tunggal putri di Kejuaraan Bulu Tangkis Dunia 2013.
Pada babak pertama, dua pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Adrianti Firdasari dan Aprilla Yuswandari gagal melangkah ke babak kedua.
Praktis harapan Indonesia tinggal berada pada, Lindaweni Fanetri dan Belatrix Manuputi untuk dapat meraih gelar pertama kali di nomor tunggal putri sejak tahun 1993.
Pada pertandingan babak pertama di Tianhe Indoor Gymnasium, Guangzhou, Cina, Selasa (6/8/2013), Adranti Firdasari dikalahkan pebulu tangkis asal Spanyol, Carolina Marin 15-21, 11-21 dalam kurun waktu 39 menit.
Pemain 19 tahun asal Spanyol itu mampu membaca permainan Adrianti, sehingga dia tak bisa mengembangkan permainan. Sebelum, berlaga di kejuaraan dunia Carolina menyempatkan berlatih di pelatnas Cipayung, satu tempat bersama Adrianti.
Sedangkan Aprilla Yuswandari pun tak mampu menang atas pebulu tangkis asal Jepang, Kaori Imabeppu. Peringkat ke-22 dunia itu kalah 18-21, 10-21 dalam kurun waktu 47 menit.
Beruntung Belaetrix Mauputi tak menderita kekalahan pada babak pertama. Dia berhasil mengalahkan pebulu tangkis asal Denmark, Sandra Maria Jensen, 21-6, 21-19 dalam kurun waktu 30 menit.
Langkah kekasih pebulu tangkis tunggal putra, Dionysius Hayom Rumbaka itu pada babak kedua lebih berat, sebab dia akan bertemu peringkat kedua dunia asal Cina, Wang Yihan.
Selain Belaetrix, Lindaweni Fanetri pun melaju ke babak kedua setelah mendapatkan bye di babak pertama. Pada babak kedua, pebulu tangkis 24 tahun itu akan bertemu pebulu tangkis Spanyol, Beatriz Corrales.