TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Agustus ternyata menjadi bulan padat untuk kegiatan berkuda, khususnya disiplin pacuan.
Komisi Pacuan Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP Pordasi) mencatat adanya empat perlombaan yang meski berskala lokal, namun melibatkan keikutsertaan kuda-kuda yang kerap tampil di event kategori nasional.
Ini karena berpartisipasinya perkumpulan-perkumpulan atau stable yang sudah punya nama.
"Jadi, bisa dikatakan kalau perlombaan-perlombaan di daerah ini melebihi skala lokal," ungap H.M. Munawir, Ketua Komisi Pacuan PP Pordasi, Rabu (14/8/2013).
Menurut Munawir, hampir setiap bulannya memang ada kejuaraan pacuan, termasuk yang sudah rutin diselenggarakan. Walau demikian, gelaran kejuaraan pacuan terutama rutin diselenggarakan di beberapa provinsi atau daerah yang sudah dikenal sebagai basis peternakan kuda. Yakni, Jabar, Jateng, Jatim, Sumbar dan Sulut.
"Kami di PP Pordasi tinggal mendorong agar teman-teman di daerah tetap konsisten dan komit untuk menggelar kejuaraan. Kami gembira karena sejauh ini teman-teman di daerah bisa menjalin kerjasama yang baik dengan kepala daerahnya masing-masing," jelas Munawir, yang juga Ketua Pengprov Pordasi Jateng dan pemilik Tombo Ati stable itu.
Gelaran kejuaraan pacuan di daerah tentu saja menjadi pelengkap dari 'event' yang sudah menjadi kalender kegiatan Komisi Pacuan PP Pordasi setiap tahunnya. Agenda perlombaan PP Pordasi sendiri cenderung mengalami peningkatan signifikan. Untuk tahun 2013 ini, ada 16 kegiatan yang masuk kalender resmi. Namun, hanya maksimal 15 yang kemungkinan diselenggarakan.
Satu 'event', yakni Ramadhan Cup, urung diselenggarakan pada 2013 ini karena waktunya terlampau mepet dengan babak kualifikasi dan final seri-1 kejurnas pacuan. Ramadhan Cup itu sedianya digelar 28 Juli. Sementara, penyisihan dan final seri-1 kejurnas pacuan baru dilaksanakan 23 Juni dan 7 Juli sebelumnya.
Beberapa kejuaraan lokal yang sudah diselenggarakan, 'Lebaran Cup' di Payamkumbuh, Sumbar, pada 11 Agustus. Lalu, 'Lebaran Cup' di Klaten, Jateng, 12-13 Agustus. Dan, kejuaraan 'Lebaran Cup' memperebutkan Piala Bupati Kebumen, pada 14 Agustus.
"Tiga kejuaraan lokal itu terselenggara berkat dukungan penuh kepala daerah atau bupati setempat. Sebuah kerjasama yang bagus. Kepala Daerah sangat memahami kalau pacuan kuda menjadi olahraga yang sangat menghibur," kata Munawir.
Ketua Umum PP Pordasi Muhammad Chaidir Saddak yang dimintai pendapatnya, Rabu, juga menyatakan kegembirannya atas pelaksanaan berbagai perlombaan pacuan di daerah yang sukses dan sangat menghibur.
"Ini sekaligus membuktikan bahwa pacuan kuda dan Pordasi sudah diterima oleh masyarakat," tegas Eddy Saddak, sapaan akrab Ketum Pordasi yang juga pemilik Aragon stable itu.
Terkait gelaran pacuan di daerah itu, tepat pasa 17 Agustus nanti akan ada kejuaraan di Pangandaran, Jabar.
"Masih berhubungan dengan kegiatan Lebaran dan sekaligus merayakan Hari Kemerdekaan 17 Agustus," kata Ketum Pordasi.
Lomba berkuda '17 Agustusan' di Pangandaran ini juga terselenggara berkat dukungan penuh kepala daerah setempat.
"Beberapa stable besar kabarnya akan mengirimkan kuda-kuda dan joki terbaiknya juga," katanya.
Eddy Saddak sangat bangga dengan perhatian atau antusiasme tinggi dari daerah-daerah, untuk terus memajukan pacuan, salah satu disiplin berkuda selain polo dan ketangkasan (equestrian).
"Di daerah-daerah yang lebih hidup memang pacuan, karena itu mereka lebih mudah menggelar kejuaraan pacuan," tutur Eddy Saddak.