TRIBUNNEWS.COM, SEOUL - Mantan pelari dunia Ben Johnson akan kembali mengunjungi Stadion Olimpik Seoul tempat ia meraih medali emas 100 meter Olimpiade 1988 sebelum ia dinyatakan menggunakan doping.
Johnson akan datang ke stadion Olimpik pada 4 September mendatang. Pada tanggal tersebut 25 tahun lalu, Johnson menorehkan rekor dunia 9.79 detik dan merebut medali emas nomor 100 meter Olimpiade.
Namun medalinya dicabut tiga hari kemudian setelah ia dinyatakan positif mengonsumsi anabolik steroid jenis stanozolol.
Saat ini Johnson aktif dalam kampanye "ChooseTheRightTrack" sebuah gerakan untuk memerangi penggunaan obat-obetan terlarang di kalangan atlet. "Dalam peringatan 25 tahun momen paling hebat sekaligus terburuk dalam hidup saya, saya dalam misi untuk melakukan perubahan,' kata Johnson di situs milik gerakan ini.
"Persepsi para atlet harus diubah. Sistem yang ada juga harus diubah, begitu pun olah raga. Sebelum semuanya terlambat," tulis Johnson.
Dunia atletik belakangan ini memang tengah diguncang beberapa kasus doping yang melibatkan nama atlet-atlet ternama seperti Tyson Gay, Asafa Powell dan Veronica Campbell-Brown.
Pihak federasi atletik internasional (IAAF) bulan lalu menyebut akan menjatuhkan sanksi larangan bertanding selama empat tahun buat para atlet yang terbukti mengonsumsi obat terlarang mulai 2015.
"Saya pernah menggunakan obat terlarang dan saya menyalahkan diri saya sendiri. Saya memasukkan bahan kimia ke dalam tubuh saya, tanpa mempertimbangkan akibatnya," kata Johnson. "Ini merusak karir, reputasi dan akhirnya juga hidup saya."