TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penampilan para pemain tunggal putri Indonesia pada Chinese Taipei Open Grand Prix Gold 2013 mendapat kritik tajam dari Kasubid Pelatnas PP PBSI Ricky Soebagdja. Kekalahan Linda Wenifanetri, Adriyanti Firdasari, dan Bellaetrix Manuputty di babak pertama dinilai mengecewakan.
"Kami kecewa dengan kekalahan wakil-wakil tunggal putri di babak pertama, apalagi ini turnamen kelas grand prix gold. Seharusnya, tunggal putri hasilnya bisa juara. Setelah ini akan ada evaluasi khusus untuk tunggal putri, termasuk pelatihnya. Kenapa hasilnya bisa seperti ini?" ungkap Ricky di Pelatnas Cipayung, Kamis (5/9/2013), seperti dikutip badmintonindonesia.
Linda, yang pada tahun 2012 berhasil menembus babak final, kali ini gagal menyamai, bahkan melebihi apa yang diraihnya tahun lalu setelah menyerah di tangan pemain tuan rumah, Lin Ying Chun, 21-17, 18-21, 17-21. Sementara Bella tak kuasa menahan laju juara bertahan, Tai Tzu Ying asal Taiwan, usai bertanding tiga game dengan skor 21-15, 17-21, dan 13-21.
Ricky juga mengomentari kekalahan Firda atas pemain muda Thailand, Busanan Ongbumrungpan, dengan dua game langsung, 16-21, 12-21.
"Walaupun Firda baru sembuh dari cedera, untuk pemain selevel dia yang sudah berpengalaman, seharusnya Firda bisa langsung kembali ke performa terbaik. Kalau mau penyesuaian pasca-cedera terus, waktu kan berjalan dan akan termakan usia," tambah Ricky.