TRIBUNNERS.COM, JAKARTA - Belum adanya pernyataan resmi dari Komite Olimpiade Indonesia (KOI) memungkinkan pengurus Equestrian Indonesia atau Eqina berpendapat bahwa sampai saat ini tim berkuda untuk SEA Games XXVII-2013 belum terbentuk.
"Kami masih menunggu adanya pernyataan resmi dari KOI. Sejauh 'official letter' itu belum kami terima kami yakini saja jika tim berkuda untuk SEAG Myanmar belum terbentuk," ungkap Ketua Umum Eqina Jose Rizal Partokusumo, Senin (10/9/2013).
Jose Rizal Partokusumo mengingatkan adanya penegasan dari Ketua Umum KOI Rita Subowo agar pengurus Eqina dan Equestrian Federation of Indonesia (EFI) bisa 'menyatukan' atlet-atlet equestrian terbaiknya dalam seleksi bersama guna memperoleh komposisi 'rider' terbaik Indonesia.
"Kami tetap berpegang pada apa yang sudah disampaikan Ketua KOI dalam rapat bersama yang juga diikuti wakil dari EFI. Mestinya EFI juga mematuhi kesepakatan itu. Ketua KOI berulangkali menegaskan agar yang diberangkatkan adalah atlet-atlet terbaik," kata Jose Rizal, mantan taekwondoin nasional yang juga pemilik JN Stud stable, Sentul, dalam rapat internal pengurus Eqina-Pordasi Senin malam.
EFI yang diketuai Irvan Gading sebelumnya disebut-sebut telah menyelesaikan seleksi terakhir untuk pembentukan tim berkuda equestrian ke SEAG Myanmar itu. Komposisi 'rider' EFI kemarin bahkan dinyatakan telah diserahkan ke Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) karena bertepatan dengan tenggat waktu pendaftaran nama-nama atlet (entry form by name). Menurut Jose Rizal Partokusumo, 'entry form by name' lazimnya baru benar-benar diberlakukan minimal satu bulan sebelumnya.
Keberangkatan kontingen ke SEAG Myanmar adalah kewenangan penuh KOI meskipun tanggungjawab dalam pembentukan tim dimiliki Satlak Prima yang lebih berada dibawah KON Pusat. Kondisi tersebut membuat Eqina seperti berada dalam posisi terjepit, mengingat pimpinan KON Pusat cenderung lebih menganak-emaskan atlet-atlet asal EFI.
Kendati demikian, Jose Rizal dan para pengurus Eqina lainnya seperti Kabid Binpres Bibit Sucipto dan 'rider' senior yang juga ketua dewan atlet Ferry Sudarmadi meminta agar 'rider-rider' Eqina tetap tenang dan fokus untuk mempersiapkan diri.
Merespon permintaan Rita Subowo agar tim inti equestrian SEAG seyogyanya hasil dari seleksi bersama 'rider' Eqina dan EFI, medio Juli lalu Eqina telah menggelar seleksi internal di Anantya Riding Club (ARC) Gunung Putri, Bogor.
Dari seleksi internal itu, nama-nama seperti Yanyan Hadiansyah, Yoel Momongan, Marco Wowiling, Dadang Suryatna (tunggang serasi), serta Raymen Kaunang, Samantha Born, Anjasmara Wibisono, Benedicta Sekar Pramesti (lompat rintangan) siap untuk 'diadu' dengan 'rider-rider' yang dipersiapkan oleh EFI. 'Rider' andal dari Aragon stable yang mengenyam pelatihan di Belanda, Brayen Brata Coolen, juga masuk dalam jajaran mereka yang dipersiapkan untuk 'show jumping'.