TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Ribuan penonton yang memadati GOR Dempo, Jakabaring Sport City (JSC) tampak kecewa dengan hasil yang dari para pemain bulutangkis Indonesia. Setelah ditumbangkan Malaysia dua hari lalu pada nomor beregu putra dan beregu putri, kini giliran perseorangan juga keok.
Dari dua tunggal dan dua ganda yang ke semifinal, kemarin (29/9/2013), hanya ganda putri Dini/Intan yang maju ke final. Pasangan ini mengalahkan Turki rubber set. Di perebutan emas Senin (30/9/2013) pukul 12.30, keduanya akan menghadapi pasang kuat Malaysia, Xhow Mei Kua dan Shevon Lai. "Katanya Indonesia lumbung pemain bulutangkis dunia, tapi kok pemain yang dikirim kurang memuaskan," kata Saifudin, seorang penonton dengan nada kecewa.
Nada kecewa juga tampak dari penonton lainnya, yang berharap pemain yang diturunkan Indonesia tampil memuaskan, mengingat bulutangkis di tiap even internasional merupakan cabor favorit merebut medali."Kalau lihat sekarang, satu medali emas pun rasanya sulit," ungkap Hamdan, seorang mantan pemain Sumsel. Bahkan pemain yang diturunkan di sektor tunggal putra misalnya, kemungkinan kalah jika ditandingkan dengan pemain Pelatda Sumsel.
Dari hasil semifinal tunggal putra Ricky tumbang dari pemain Malaysia, Nur Alriya. Sementara tunggal putri, Fitriani juga tumbang. Untuk tunggal putri di final akan berhadapan Lin Yin dari Malaysia dengan Nesliha dari Turki. Sementara tunggal putra berhadapan sesama pemain Malaysia, Nur Alriya dan Goh Giap Che. Doble putra akan berhadapan Low Juan/Yan Yip dari Malaysia, ditantang pemain Turki, Emre/Huseyin. Dan untuk doble campuran juga all Malaysia final, Wong Fai Yi/Shevon Lai menghadapi Lutfi/Amelia.
Ketika dikonfirmasi salah satu pelatih Indonesia, Ari, penentuan pemain yang diturunkan di ISG adalah PBSI pusat."Mungkin pemain banyak tersedot ke Indonesia GP Gold di Yogya, yang waktunya bersamaan," alasnya.(Rustam Imron/Sriwijaya Post)