TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Untuk PON XIX-2016 mendatang PP Pordasi mengharapkan cabor berkuda memperebutkan 20 set medali. Rinciannya, 10 set medali dari disiplin equestrian, dan 10 set medali dari disiplin pacuan.
Khusus untuk equestrian, ke-10 set medali akan diperebutkan dari nomor-nomor tunggang serasi (dressge) kuda impor dan lokal, perorangan dan beregu, lompat rintangan (show jumping) perorangan dan beregu, dan 'eventing' perorangan dan beregu.
Bagaimana dengan pacuan? Disiplin pacuan belum pernah dipertandingkan di PON. Namun, dengan potensi besar yang dimiliki Jabar sekarang ini, sangat mungkin disiplin pacuan juga akan diperlombakan.
"Pacuan dari dulu ingin dipertandingkan di PON, tetapi belum kesampaian. Mungkin berbeda di PON nanti, karena kondisinya juga sudah jauh berbeda. Pacuan sekarang sudah lebih merata," kata atlet berkuda senior Nico Pelealu, yang sudah lama menjadi pelatih dan juri berkuda.
Nico Pelealu, dan juga sejawatnya yang melatih di Bandung Equestrian Center (BEC) James Momongan, sama-sama berpendapat bahwa cabor berkuda memang sangat berpotensi di PON XIX-2016 nanti. Menurut Nico Pelealu, untuk saat ini, potensi persaingan keras akan terjadi diantara tiga daerah.
Yakni, DKI, Kalsel dan tuan rumah Jabar. Walau demikian, Nico Pelealu juga memperhitingkan 'gerakan' Jatim melalui aktivitas Singky Soewadji.
"Ya, Jatim perlu diwaspadai. Mereka sudah mulai melakukan perekrutan atlet," kata Nico.
Atlet senior sekaligus pelatih James Momongan juga menyatakan, kedepannya Jatim perlu diperhitungkan.
"Mungkin Jatim agak terlambat melakukan perekrutan, tetapi langkah-langkah mereka harus diperhitungkan," jelas James Momongan, yang turut menangani persiapan atlet-atet berkuda PON untuk Jabar dan Kalsel.