TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gerilya kubu Jatim yang tengah 'turun gunung' ke Bandung melakukan perekrutan tim berkuda PON XIX-2016 menjadi perhatian luas para pemangku sekaligus pelaku equestrian Tanah Air.
Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Berkuda Seluruh Indonesia (PP Pordasi) Muhammad Chaidir Saddak pun turut mencermati apa yang dilakukan Ketua II/Ketua Harian KONI Jatim Dhimam Abror Djuraid dan Singky Soewadji, pimpro berkuda Jatim untuk PON XIX-2016 itu.
"Terus terang, saya senang. Apa yang mereka lakukan membuat pergerakan olahraga ini makin dinamis," jelas Eddy Saddak kepada 'Tribunnews' Sabtu (5/10/2013) di Bandung.
"Ya, secara langsung itu meningkatkan pembinaan equestrian. Apalagi mereka memang serius sekali," timpal atlet veteran James Momongan, pelatih di Bandung Equestrian Center (BEC), Lembang, yang disinggahi Abror dan Singky.
Gerilya Abror dan Singky ke Bandung sejatinya memang untuk melakukan perekrutan terhadap pelatih dan atlet equestrian. Jatim sudah cukup kuat di pacuan, tetapi di equestrian bisa dibilang 'nol besar'.
Padahal di PON 2016 cabor berkuda memperebutkan 20 medali emas yang masing-masing 10 dari equestrian (tunggang serasi, lompat rintangan, eventing), dan 10 pacuan.
Masalahnya, untuk cabor berkuda ini tak hanya unsur manusia (pelatih/atlet) yang menjadi pelaku utamanya. Akan tetapi juga kuda-nya sendiri. Oleh karena itu, gerilya Abror dan Singky ke Bandung pun untuk turut 'memburu' kuda-kuda yang bisa dipersiapkan ke PON 2016 itu.
"Dari 10 nomor equestrian di PON nanti, lima nomor diantaranya dikhususkan untuk kuda-kuda lokal, lima lainnya kuda impor," ungkap Eddy Saddak, yang juga pemilik Aragon stable itu.
BEC dan Aragon adalah dua perkumpulan di Lembang yang bersama Pegasus di Sukabumi menjadi barometer pembinaan equestrian nasional. Atlet binaan tiga klub tersebut sudah banyak yang terikat kontrak dengan kontingen PON daerah lain.
Disinggung tentang kemungkinan Bryen Brata- Cooleen bisa dikontrak Jatim, Eddy Saddak menyatakan bahwa ia sementara masih bergabung dengan Aragon saja.
"Bryen ini banyak yang mau ngambil, ya Jabar, DKI, Sulut atau Kalsel. Mungkin kalau waktunya sudah makin mendekat Bryen baru menentukan pilihan," papar Eddy Saddak