TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hingga saat ini, memang belum ada calon kuat yang memimpin PB Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI), ada beberapa calon, tapi tidak memenuhi syarat alias kriteria. Kini, tiba-tiba Menteri BUMN Dahlan Iskan pun bersedia menjadi Ketua Umum PB PTMSI, tapi dengan beberapa syarat.
“Saya bersedia menjadi Ketua Umum PB PTMI, tapi dengan dua syarat. Pertama saya harus mundur sebagai Ketua Umum Persobarin (barongsai) dan Ketua Umum PB Gabsi,” ujar Dahlan Iskan yang didampingi Ketua Panitia turnamen Robert Njo kepada wartawan ketika membuka Kejuaraan Tenis Meja Dahlan Iskan Cup di Galaxy Sport Hall Anc ol, Sabtu (12/10/2013).
Menurutnya, kalau ia masih tetap menjadi Ketua Umum PB Gabsi dan PB Persobarin, maka akan menyalahi aturan AD/ART KONI Pusat, karena tidak mungkin seseorang memimpin tiga induk organisasi olahraga sekaligus.
Mantan Dirut PLN ini berjanji jika dirinya terpilih sebagai Ketua Umum PB PTMSI akan memperbanyak kompetisi-kompetisi, terutama di daerah.
“Dengan makin banyak kompetisi yang digelar, maka makin banyak atlet berprestasi yang muncul," janji Dahlan.
Sementara itu, Robert Njo dalam acara pembukaan Turnamen Dahlan Iskan, mengatakan, berangkat dari minim dan makin terpuruknya prestasi olahraga tenis meja beberapa tahun ini, membuat ia dan beberapa rekan-rekannya menggelar turnamen ini.
"Coba Anda perhatikan betapa tingginya animo masyarakat mengikuti turnamen yang kita gelar dengan 54 meja. Bahkan, ada peserta asing dari Singapura, China, dan Taiwan," ujar Robert.
Ke depan, kata Robert, pihaknya akan menggelar turnamen serupa di beberapa daerah.
"Mungkin akan kita gelar di kota Medan, Surabaya atau Makasar. Semakin banyak kompetisikan semakin bagus. Selain itu, kita juga ingin menggugah beberapa pihak lain seperti pihak BUMN supaya peduli dengan olahraga, terutama tenis meja," harap pria asal Kota Sidikalang, Sumut ini.
Dua petenis meja asal kota Surabaya Khusnul dan Aisyah pun menyambut gembira ada turnamen Dahlan Iskan Cup.
"Senang ada turnamen. Selama ini kan sudah mulai jarang ada turnamen semacam ini. Katanya juga bakal digelar di Surabaya. Kami pun bertambah senang jika itu sampai terwujud. Artinya, kita siap berkompetisi dengan atlet dari luar Surabaya atau Jatim," ujar Khusnul yang diamini Aiysah.