TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Klub Equestrian Arrowhead terus berpikir ke masa depan. Hanya dalam rentang waktu tiga hari, Arrowhead mendatangkan dua 'legenda hidup' equestrian dalam upaya meningkatkan kinerja para 'rider' dan jajaran pelatih mereka.
Dua 'legenda hidup' yang dimaksud adalah James Momongan dan Nico Pelealu. Sabtu lalu, James berada di tengah-tengah 'rider' belia Arrowhead. Selasa (5/11/2013), giliran Nico Pelealu yang hadir diantara jajaran pelatih atau instruktur klub itu.
Intinya, James dan Nico sama-sama memberikan 'coaching-clinic' atau pelatihan singkat, nyaris seharian penuh. Jika James memberikan 'coaching clinic' untuk para atlet, Nico membagi ilmunya kepada para pelatih/instruktur.
Tujuan keduanya sama, mengupayakan peningkatan kemampuan para 'rider' dan sekaligus instruktur Arrowhead.
"Pelatihan untuk para instruktur ini dimaksudkan agar ada standarisasi melatih, sama dan kompak. Banyak pelajaran yang mereka ambil dari seniornya," ungkap Johanes Lukito, pemilik Arrowhead.
'Coaching-clinic' atau pelatihan singkat sehari ini dilakukan di markas baru Arrowhead di Semarang. Sabtu lalu James juga membagikan ilmunya di sini. Nico Pelealu yang dihubungi Tribunnews.com, menyatakan, para instruktur Arrowhead punya keinginan kuat untuk maju.
"Saya hanya membantu mereka agar nantinya bisa meningkatkan latihan-latihan dasar secara merata dan benar," ujar Nico, yang bersama James menjadi juri senior dalam setiap kegiatan Equestrian Indonesia (Eqina).
Nico Pelealu adalah juga pelatih senior untuk tim equestrian DKI Jaya yang diproyeksikan ke PON XIX-2016 mendatang. Sedangkan James Momongan, menangani tim equestrian Jabar. (tb)