TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Cabang olahraga wushu pimpinan Master Supandi Kusuma kembali membuat Indonesia bangga. Bendera Merah Putih berada di tiang paling atas, dan lagu Indonesia Raya berkumandang di Stadium Badminton Kuala Lumpur Malaysia, setelah pewushu kebanggaan nasional asal Sumut, Lindswell merebut medali emas Taiji Jian di Kejuaraan Dunia Wushu XII/2013, Senin (4/11/2013).
Lindswell merebut emas ketiga di Kejuaraan dunia (sebelumnya di Bali Tahun 2008 kelompok junior dan Toronto Kanada Tahun 2009 kelompok senior), lewat aksi-aksi taiji pedang yang cukup memikat. Dewan juri pun sepakat memberinya nilai 9.70, yang sekaligus poin tertinggi di nomor ini. Medali perak diraih atlet Jepang Ai Uchida nilai 9.67 dan perunggu Chen Yi Ying dari Taipeh 9.60.
Raihan medali emas ini membuat Lindswell yang Oktober lalu mendapat penghargaan Satyalencana Dharma Olahraga dari Presiden RI, terhitung sejak Agustus hingga November 2013, sudah menyumbangkan lima medali emas secara berturut untuk Indonesia, yakni di Cali Kolombia 1 emas, ISG Palembang 2 emas, Sportaccord Combat Games Rusia 1 emas dan di Kejuaraan Dunia 1 emas.
Selain mempersembahkan medali emas, di Kejuaraan Dunia 2013 ini, ia juga menyumbang satu perak dari nomor Taiji Quan (taiji tangan kosong) pada lomba Sabtu lalu.
"Terimakasih bang, saya bersyukur dan senang sekali bisa memberi yang terbaik buat bangsa dan negara. Saya bangga melihat Merah Putih dikibarkan dan Indonesia Raya berkumandang di negeri orang," ujar Lindswell saat diberi ucapan selamat.
"Syukur kepada Yang Kuasa. Medali emas Lindswell merupakan jawaban pembinaan yang dilakukan PB Wushu Indonesia. Kita bangga, Wushu Kembali mengharumkan nama Bangsa dan Negara Indonesia di pentas internasional," jelas Ketua Umum PB WI Master Supandi Kusuma.
"Kami ingin prestasi Lindswell ini membuat semua pihak, termasuk KONI Pusat memahami bahwa pembinaan yang kita lakukan tujuannya untuk mengharumkan nama bangsa dan negara seperti di Kejuaraan Dunia 2013 ini," jelas Master Supandi Kusuma.
China Juara Umum
Kejuaraan Dunia Wushu 2013, berakhir Selasa (5/11/2013). Dominasi China masih belum terbendung, dan negara asal Wushu ini kembali tampil menjadi juara umum dengan raihan 17 medali emas dan 1 perak.Disusul Iran 7 medali emas 3 perunggu, tuan rumah Malaysia 4 medali emas, 5 perak dan 5 perunggu, disusul Vietnam 3 emas 6 perak dan 3 perunggu serta Rusia 3 emas, 3 perak dan 2 perunggu. Sementara kontingen Indonesia berada di posisi 11 dengan 1 medali emas, 1 perak dan 2 perunggu.
Medali emas China 10 di antaranya didapat dari nomor taolu dan 7 sanda. Sementara Iran dominan di sanda yakni 6 emas ditambah 1 emas taolu dari nomor duilian putra yang dipertandingkan di hari terakhir Selasa kemarin. Sementara Malaysia seluruh medali emasnya didapat dari nomor taolu.Indonesia sendiri mendapat 1 emas 1 perak dari Lindswell di taolu,serta dua perunggu sumbangan Junita Malau serta Hertati di sanda putri kelas 48 dan 52 kg.
Ketua Umum PB WI Master Supandi Kusuma menyebutkan, secara umum hasil yang diraih anak dididiknya sudah cukup baik. Apalagi materi atlet yang dibawanya terdapat pewushu-pewushu usia muda seperti Freddy dan Juwita Niza Wasni yang punya prospek bagus ke depan.
“Penampilan atlet secara keseluruhan cukup bagus. Namun, kita memang harus lebih banyak berlatih, berlatih dan berlatih lagi. Banyak pelajaran bagus didapat di kejuaraan dunia ini. Kita berharap para atlet mau mempelajari kelemahan-kelemahan dengan terus berlatih. Masih banyak event di depan yang sudah menanti, khususnya SEA Games di Myanmar Desember 2013,” ujar Master Supandi Kusuma mengakhiri keterangan.