TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Futsal Daerah (BFD) DKI Jakarta menggelar Pra-Liga khusus untuk pemain berusia dibawah 21 tahun, 19-24 November 2013 ini di Vidi Arena, Pancoran.
Untuk itu, sebanyak 16 tim telah diundang mengikuti Pra-Liga U21 yang baru pertama kali digelar ini. Ketua BFD DKI Jaya Vivien Cahyani Sungkono mengemukakan hal itu kepada pers Sabtu (16/11/2013), di sekretariat BFD Jaya di Vidi Arena, Pancoran. Vivien Sungkono antara lain didampingi Ketua Pengprov PSSI DKI Jaya, Hardi, SE.
Ke-16 tim peserta liga DKI Jaya U-21 ini adalah: 1. Tax United, 2. Jas Merah, 3. MFA, 4. My Futsal, 5. Bani MBK, 6. PUF, 7. Pergola, 8. Ressa Lovely, 9. KBBC, 10. MBSC, 11. Boomerang, 12. Gapero Jr, 13. Halus FC, 14. IndoMitra, 15. SFF, 16. Eka. Sport. Format pertandingan, setengah kompetisi di penyisihan grup pertama, yang terdiri atas empat grup.
Empat tim juara dan 'runner-up'grup lolos ke babakl delapan besar, sekaligus otomatis menjadi kontestan Divisi Utama Liga Futsal DKI Jaya 2014. Delapan tim lainnya, yakni peringkat tiga dan empat, berkompetisi di Divisi I.
Dari dua kompetisi yang berkesinambungan dan terintegrasi itu BFD DKI akan menjaring pemain-pemain terbaik yang nantinya diproyeksikan menjalani program pemusatan latihan untuk menghadapi Pra-PON 2015.
FOKUS USIA MUDA
Vivien Sungkono menyatakan, fokus kepengurusannya adalah melakukan pembinaan secara profesional pada pemain muda. "BFD DKI akan menata seluruh kegiatan futsal di Jakarta dengan fokus pada pembinaan usia muda dan penguatan aspek organisasi," jelasnya.
"Target kami, bisa melaksanakan kompetisi yang berjenjang dan berkesinambungan," terang Vivin.
Terkait dengan itu, seleksi pemain melalui pra-liga dan kemudian liga-nya sendiri, akan dilakukan secara serius.
"Tim-tim peserta dan para pemain juga harus 'all-out'. Kami punya tim pemandu bakat (talent-scouter) dan tim pelatih yang nanti akan menjaring pemain untuk pelatda jangka panjang menuju ke Pra PON 2015," terang Vivin.
JANGAN PERAK LAGI
Ketua Pengprov PSSI DKI Jaya, Hardi, SE, mengapresiasi program BFD DKI Jaya ini. Kendati demikian, dia meminta Vivin Sungkono dkk untuk benar-benar serius melaksanakan agenda kerjanya.
Terkait dengan itu, dia mengimbau Vivin dkk agar mampu menjaring materi pemain yang memiliki kemampuan, bukan sekedar 'pemain sekolahan'.
"Benar-benar harus dilihat 'track-record'-nya," pesannya. Hardi mengingatkan bahwa DKI Jaya adalah barometer futsal nasional. Sayangnya, tim futsal Jakarta justru tidak beruntung di PON Riau 2012.
"Kita targetkan emas, yang dibawa pulang medali perak. Ini ironis. Jakarta itu gudangnya pemain futsal, infrastuktur menunjang, kompetisi bagus," urai Hardi. (tb)