TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gelaran Equestrian Piala Pangdam Jaya hari Minggu (24/11/2013) memasuki persaingan terakhir. Masih ada belasan nomor yang dilombakan, di arena pacuan kuda Pulomas ini.
Pada Jumat dan Sabtu, sudah diselesaikan sebanyak 15 nomor. Yakni, lima dari 'dressage' atau tunggang serasi, dan 10 dari lompat rintangan (show jumping).
Dari 15 nomor yang sudah diselesaikan itu, Aragon Horse Riding & Equestrian Club dan Pegasus Stable mendominasi peraihan gelar juara. Aragon mengoleksi lima emas, tiga perak dan dua perunggu.
Mereka hanya unggul tipis dari Pegasus yang membukukan lima emas, dua perak dan satu perunggu. Siapa yang akhirnya akan menjadi peraih medali terbanyak atau merebut gelar juara umum, pastinya akan ditentukan dari perolehan medali hari Minggu ini.
Dari 15 nomor yang sudah dituntaskan, hanya lima yang gelar juaranya direbut bukan oleh 'rider' Aragon dan Pegasus. Yakni, di "dressage' walk-trot anak-anak (Akbar Kurniawan/Micheline Club), preliminary dewasa (Albert Pelealu/Ariyanto Arnaldo Stable), serta 'jumping' 50-70 cm dewasa (Agung Riyanto/Cahaya Bulan Equestrian), 50-70 cm anak-anak (Shafa Mus/Taliabo Stable), dan 70-90 cm yunior (Dwiputri Sita Hapsari/Anantya Riding Club).
SERIUS
Kendati demikian, di luar klub yang sudah punya nama, keberadaan Universitas Budiluhur Stable tampaknya makin harus diperhitungkan. Klub berkuda yang mempromosikan nama Universitas Budiluhur ini makin menunjukkan eksistensinya seiring dengan keseriusan Kasih Hanggoro untuk membesarkannya.
Universitas Budiluhur Stable sudah merekrut beberapa 'rider' senior, termasuk dengan pemberian beasiswa untuk menyelesaikan pendidikannya di UBL. 'Rider' handal yang sudah bergabung dengan UBL Stable ini adalah Marco Momuat, Marco Wowiling, dan Ferry Agustian.
Disamping itu masih ada Michael Kaunang dan Rusman Nulhakim. 'Rider' UBL memang belum beruntung mengoleksi medali emas dari dua hari kelangsungan Piala Pangdam Jaya.
Baru dikoleksi dua perunggu dari keberhasilan Marco Wowiling di 'jumping' kelas 120 cm Open, dan Rusman Nulhakim di kelas 50-70 cm anak-anak.
KE BELANDA, BELI KUDA
"Kita memang belum ada apa-apanya dibanding klub-klub lainnya. UBL masih kecil," ujar Kasih Hanggoro, pemilik UBL Stable.
Walau demikian, Kasih Hanggoro tidak memungkiri kalau dia bertekad untuk membesarkan klub berkudanya, dengan konsentrasi di equestrian.
"Sekarang ini kami baru punya 10 ekor kuda," terang Kasih Hanggoro, yang juga menyalurkan hobi berolahraganya di otomotif dan pernah ikut Reli Paris- Dakar.
Keseriusan Kasih Hanggoro dalam membesarkan UBL Stable ditunjukkan dengan kesiapannya membeli lima atau enam ekor kuda dari Belanda.
Menurut rencana, dia akan terbang ke negeri Kincir Angin itu Minggu (24/11/2013) malam.
"Saya masih harus turun dulu besok," katanya. (tb)