TRIBUNNEWS.COM, CILACAP - Luar biasa! Itulah ungkapan yang tepat untuk melukiskan antusiasme pesepakbola belia Cilacap untuk mengikuti 'coaching-clinic' yang dilakukan oleh para legenda sepakbola Indonesia. 'Coaching-clinic' digelar Minggu (1/12/2013) siang di lapangan sepakbola desa Cisumur, kecamatan Gandrung Mangu, kabupaten Cilacap, Jateng.
Cuaca panas dari sengatan terik mentari tidak mengurangi kegairahan sekitar 200 pesepakbola belia untuk menghadiri acara 'coaching clinic' ini.
Mereka pastinya tak ingin kehilangan pengalaman dan pelajaran yang berharga dari mantan-mantan pemain Timnas Indonesia. Kesempatan untuk bertemu dan berinteraksi langsung dengan para legenda sepakbola nasional tentunya sangat langka diperoleh oleh mereka yang tinggal jauh di pedesaan.
Lapangan sepakbola desa Cisumur ini memang benar-benar berada dalam perkampungan. Jalanan kecil yang menuju kelapangan tak bisa ditempuh bus besar yang ditumpangi belasan pemain Timnas PSSI era 1970 dan 1980-an.
Para pemain harus meneruskan perjalanan dengan kendaraan yang lebih kecil, menumpang motor, atau berjalan kaki. Pengalaman itu pulalah yang membuat Herry Kiswanto dkk amat serius untuk menularkan ilmu dan pengetahuan mereka dalam 'coaching-clinic' tersebut.
Paling tidak, mereka juga mengapreasi keinginan keras ratusan pesepakbola muda itu dalam mengikuti 'coaching-clinic'. Karena 'membludaknya; jumlah peserta, maka pengajarnya pun lebih banyak. Jika pada 'coaching-clinic' di SMAN Banyumas, Sabtu (30/11/2013) hanya Herry Kiswanto, Rully Nere, Berthy Tutuarima, dan Syukron Chaniago yang memberi pelajaran, para pengajar di Cisumur ditambah dengan Simson Rumahpasal, Zulkarnaen Lubis dan Suapri.
DILANJUTKAN
Sambutan masyarakat dan komunitas sepakbola atas 'coaching-clinic' ini sangat menggembirakan. Seluruh perangkat pemerintahan kecamatan Gandrung Mangu menyaksikan acara 'coaching-clinic' ini hingga selesai.
"Kami berharap acara seperti ini bisa diselenggarakan lagi," kata Agus, pelatih dari klub anggota Divisi II PSCS (Persatuan Sepakbola Cilacap dan Sekitarnya).
Agus bahkan mengusulkan agar untuk 'coaching-clinic' berikutnya dilakukan di lapangan yang menjadi basis klubnya.
"Masih berada di tengah kota, jadi penontonnya pasti jauh lebih banyak lagi," terang Agus, pelatih klub Boedi Oetomo itu. Agus berkesempatan berbicara langsung dengan Mahfudin Nigara, tokoh olahraga dan wartawan sepakbola senior yang punya hajat 'coaching-clinic' ini.
Mahfudin Nigara menjanjikan untuk kembali menggelar acara ini bulan depan. Ini adalah salah satu cara untuk lebih mendekatkan diri dengan konstituennya, kalangan pemilihnya yang berada di desa-desa dalam lingkup Kabupatan Purwokerto dan Cilacap.
"Kita harus yakin, acara 'coaching-clinic' yang melibatkan mantan-mantan pemain nasional seperti ini bisa menjaring bibit-bibit muda atau talenta pesepakbola berbakat," ungkap calon anggota legislatif pusat (DPR) dari PAN itu. (tb)