TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gelaran AEK Memorial III menjadi seri terakhir dari rangkaian Kejurnas Equestrian Indonesia atau EQINA sehingga tingkat ketegangannya tak disangsikan lagi.
Lebih dari 150 ekor kuda, puluhan penunggang atau 'rider-rider' terbaik dari seluruh klub/perkumpulan atau Stable anggota EQINA-Pordasi sudah memastikan mengikuti 'event' ini yang dihelat Jumat-Minggu (13-15/12) di Pegasus Stable, Kinasih, Kabupaten Bogor.
Berikut adalah paparan sekaligus analisis Rahmat Natsir, salah satu 'rider' yang mengharumkan nama bangsa era 2000-an. Rahmat Natsir kini fokus membina 'rider-rider' muda di Anantya Riding Club (ARC), Gunung Putri, Bogor. ROSAD & SITA Anantya Riding Club (ARC) membawa enam ekor kuda pada pertandingan 'AEK final' untuk mengikuti disiplin ' dressage' dan 'show jumping'.
Untuk 'dressage' atau tunggang serasi: Nobel St. Rowen-Potter (Walk Trot Children), Rosad Natsir-Jimena (Preliminary Young Star) dan Dara Ninggar Prameswari-Achilles (Medium Young Master dan Advance Open).
Untuk Show Jumping (lompat rintangan): Dewi Anggraini-Potter (50-70), Paul-Potter, Denny-Ringgo Star (70-90), Rosad Natsir-Anantya Sharkyah dan Dwiputri Sita Hapsari--Enya (100 Junior), Dwiputri Sita Hapsari--Enya (110 cm Junior), dan Denny--Countdown (110 Senior).
Untuk kombinasi Dewi Anggraeni-Potter dan Denny-Countdown, AEK III merupakan pertandingan pertama mereka, dan mereka dipersiapkan dalam waktu yang cukup singkat.
"Harapan saya semua rider dapat melalui 'test' dengan baik," ungkap Rahmat Natsir.
Mengenai Eqina Award, Rahmat Natsir mengatakan hanya bergantung pada Rosad Natsir di kelas 'Dressage', yakni Preliminary Junior.
"Posisi Rosad saat ini di urutan ketiga dengan 16 point, jauh di bawah William Sunjaya dengan 43 point dan Rahmat Saleh 32 point. Saya hanya bisa menekankan pada Rosad untuk tetap mempertahankan posisinya, karena tidak menutup kemungkinan rider di urutan berikutnya akan melewati 'point' Rosad. Pada pertandingan ini pun Rosad akan menunggang kuda Jimena yang dipinjam dari bapak Joss Suharti, yang hanya melakukan latihan kurang dari satu minggu, dan semoga apa yang saya harapkan bisa tercapai," papar Rahmat Natsir.
Sedangkan untuk Eqina Point System, dikatakann Rahmat Natsir bergantung pada Dwiputri Sita Hapsari yang akan bersinergi dengan Enya. Posisi Sita saat ini berada di urutan ke empat dengan 22 point yang hanya berselisih 2 point di bawah Daniel Wiseso Prawiro dengan 24 point di kelas 70-90 Junior.
Sedangkan untuk kelas 100 Junior, Sita berada di posisi ke 2 dengan 38 'point' yang jauh di bawah Rahmat Saleh dengan 47 'point'.
"Saya berharap Sita dapat mengejar ketertinggalannya di kelas 90 cm dan mempertahankan posisinya di kelas 100 cm Junior. Tidak lupa saya ucapkan selamat dan salut kepada seluruh jajaran pengurus Eqina yang sudah satu tahun ini bekerja dan selalu sukses dalam menyelenggarakan 'event yang diagendakan di tahun 2013 ini, dan semoga di tahun depan dapat lebih banyak lagi peserta khususnya dari luar pulau Jawa," urai Rahmat Natsir. (tb)