TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Kejuaraan Pacuan Kuda memperingati ‘Hari Ibu’ akan diselenggarakan Minggu (22/12/2013) di arena pacuan kuda Pulomas, Jakarta Timur.
Kejuaraan digelar oleh Komisi Pacuan Pengurus Pusat Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP Pordasi) sebagai momentum menyambut perayaan ‘Hari Ibu’ tepat pada 22 Desember tersebut.
Kejuaraan ini tak masuk dalam kalender kegiatan Komisi Pacuan PP Pordasi 2013, namun tampaknya memang harus dilaksanakan untuk merespon keinginan pencinta pacuan kuda, terutama mereka yang tak dapat berpartisipasi pada seri terakhir rangkaian kejurnas pacuan melalui ‘Sawahlunto Derby’ pada 8 Desember lalu di Sawahlunto, Sumbar.
Jika di ‘Sawahlunto Derby’ pesertanya memang didominasi oleh kuda-kuda ‘lokal’, dari berbagai daerah di Sumbar, maka di ‘Hari Ibu’ materi para pesaing lebih variatif. Arena pacuan kuda Pulomas selama ini memang menjadi pilihan nomor satu dari ‘stakeholder’ pacuan seluruh negeri.
Ada 15 kelas atau ‘race’ yang dilombakan yang kesemuanya memperebutkan hadiah uang total hampir Rp 100 juta rupiah.
15 kelas yang dilombakan adalah, Kelas 2 Tahun Perdana C/D-600 meter Piala PT Pulomas Jaya dan hadiah Rp 2 juta; Kelas F/800 meter Piala Putra Ngada Stable NTT hadiah Rp 3 juta; Kelas 2 Tahun Perdana A/B-800 meter Piala Berkah Racing Stable hadiah Rp 6 juta; Kelas Thoroughbread Perdana 2 tahun/800 meter Piala BHM Stable hadiah Rp 3 juta; Kelas
Thoroughbread Handicap -1200 meter Piala Bintang Madura Stable hadiah Rp 7,5 juta; Kelas V Handicap Kel.2-1200 meter Piala Equestrian PP Pordasi/EQINA hadiah Rp 5 juta; Kelas V Handicap-1200 meter Piala Dago Stable hadiah Rp 6 juta; Kelas IV Handicap-1300 meter Piala Tombo Ati Stable hadiah Rp 7,5 juta; Kelas 3 Tahun Calon Remaja-1400 meter Piala Nikita Stable hadiah Rp 10 juta; Kelas III Handicap-1600 meter Piala Ketua Komisi Pacuan PP Pordasi hadiah Rp 8 juta; Kelas 3 Tahun Calon
Derby Kel.3-1600 meter Piala Cahaya Bulan Stable hadiah Rp 8,5 juta;
Kelas 3 Tahun Calon Derby Kel.2-1600 meter Piala Eclipse Stable hadiah Rp 9,5 juta; Kelas 3 Tahun Calon Derby-1600 meter Piala Aragon Stable hadiah Rp 15 juta; Kelas Terbuka Handicap-1850 meter Piala Ketua Umum PP Pordasi hadiah Rp 15 juta; Kelas Meet Race Handicap-800 meter Piala Putra Ngada Stable hadiah Rp 3 juta.
KUDA PEGASUS
Pacuan di Pulomas tak pernah luput dari ‘incaran’ kuda-kuda tangguh Aragon Horse Racing & Equestrian Sports. Klub yang berdomisili di Lembang, Bandung, ini pada kenyataannya memang tak pernah absen untuk mengomentisikan kuda-kuda balap mau pun equestrian-nya pada seluruh kontes pacuan dan ketangkasan yang diselenggarakan di mana pun sepanjang 2013.
Pada pacuan ‘Hari Ibu’ kuda-kuda trengginas Aragon menyebar di sebagian besar kelas yang dilombakan, dengan target utama kelas-kelas bergengsi yang berpuncak pada Kelas 3 Tahun Calon Derby dan Kelas Terbuka Handicap yang masing-masing dilombakan di ‘race’ ke-13 dan 14.
Sementara itu, di Kelas V Handicap Kel.2 jarak tempuh 1200 meter yang memperebutkan Piala EQINA-Pordasi dan hadiah uang Rp 5 juta, ‘terselip’ satu peserta dari klub yang selama ini diketahui lebih fokus membina kuda-kuda ketangkasan (equestrian). Inilah kuda ‘Blezing Gonzaga’, dari Pegasus, klub milik Triputra Yusni Prawiro yang berdomisili di Kinasih, Kabupaten Bogor.
‘Blezing Gonzaga’ ini kuda milik salah seorang pilot dari perusahaan penerbangan Triputra Yusni Prawiro. Kuda jenis betina jragem usia enam tahun dari perkawinan Sabeil Esatama dan Keke Bentenan ini tercatat baru sekali ikut berlomba dan menempati urutan ketiga. ‘Blezing Gonzaga’ ditangani oleh pelatih kawakan H.Singal dengan joki Arif
Rori.
“Untuk Pegasus sendiri, ada satu kuda pacu yang sedang kita persiapkan, dan mungkin baru tahun depan sudah bisa kita turunkan dalam perlombaan resmi. Saya saja baru mau belajar menangani kuda pacu,” terang Bibit Sucipto, pembina Pegasus yang selama ini lebih dikenal sebagai Kabid Binpres Equestrian Indonesia (EQINA).
Berada di lintasan ke-3 pada ‘race’ ke-6 yang dilombakan mulai pkl 12.55 WIB itu, ‘Blezing Gonzaga’ yang turun atas nama Sulut itu akan mencoba peruntungannya melawan kuda-kuda yang lebih tinggi jam terbangnya, semacam ‘Hercules’ (Kalsel), ‘Sesar Merapi’ (Sumbar) atau ‘Melody Langensari’, kuda milik Karina-Karissa Saddak dari Aragon tetapi turun atas nama Jateng.
“Ya, sebagai penanggung-jawab Pegasus tentunya saya harus optimis kalau ‘Blezing Gonzaga’ bisa berprestasi baik pada perlombaan besok,” ungkap Bibit Sucipto.
Sayangnya, Bibit Sucipto sendiri tak bisa ikut menyaksikan ‘Blezing Gonzaga’ berlaga karena ia sedang membawa ‘rider-rider’ terbaik Pegasus liburan di Bali setelah penampilan mengesankan mereka di AEK Memorial III pada 13-15 Desember lalu di Pegasus. (tb)