TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Semua pihak diminta tidak saling menyalahkan atas buruknya prestasi Indonesia di ajang Sea Games XXVII di Myanmar. Merosotnya prestasi Indonesia harus dijadikan momentum untuk melakukan perubahan dan perbaikan.
"Semua pihak harus bertanggung jawab atas kegagalan prestasi kita di Sea Games. Tentu secara proporsional sesuai dengan kewenangan yang ada pada dirinya. Mulai dari kemenpora, KONI, KOI dan Organisasi Induk Olahraga punya peran dan sumbangan atas kegagalan tersebut. Sebaiknya tidak lagi saling tuduh, namun menjadikan Sea Games kemarin sebagai momentum untuk memperbaiki sistem pembinaan olahraga kita," ujar Pengamat POINT Indonesia Karel Susatyo dalam pernyataannya, Kamis(26/12/2013).
KONI menurut Karel sebagai penanggung jawab teknis tidak bisa lepas tangan. Kegagalan prestasi atlet Indonesia di Sea Games harus menjadi cambuk perbaikan ke depan.
Sementara untuk Kemenpora kata Karel, hanya penanggung jawab politis sektor olahraga nasional jadi harus dimintai pertanggungjawaban.
"Di hadapan parlemen tentunya,"kata dia.
Terkait konflik KONI dan KOI, Karel berharap perseteruan itu mereda. Menpora harus turun tangan mengatasi konflik itu. Seperti saat Menpora berhasil mengatasi masalah konflik di tubuh PSSI."Sudah saatnya konflik serius antara KOI dan KONI juga diselesaikan oleh Menpora.
Bagi para pembina atlet yang tak mau menyelesaikan konfliknya, sebaiknya Menpora tegas saja untuk memecat mereka.
"Jangan pertaruhkan kebanggan bangsa dan prestasi para atlet, hanya untuk memenangkan kepentingan segelintir orang saja. Saya yakin menpora bisa melakukan itu," ujarnya.