TRIBUNEWS.COM, JAKARTA - Cabang catur disebut sebagai satu di antara cabang olahraga yang berprestasi di ajang olahraga se Asia Tenggara yang berlangsung di Nay Pyi Taw, Myanmar, meski Indonesia gagal mendulang posisi terbaik di SEA Games 2013 silam.
“Ketika cabang lain banyak yang tidak mencapai targetnya, Koni sangat bangga catur Indonesia memperoleh 5 emas, 4 perak dan 7 perunggu,” kata Tono Suratman, Ketua Umum Koni Pusat, pada kesempatan pelantikan Pengurus Baru PB Percasi periode 2013 – 2017, di Jakarta seperti tertulis dalam rilis yang diterima Tribunnews.com, Rabu (8/1/2014).
Hasil ini sangat jauh melampaui target yang dibebankan. Seluruh anggota tim yang dikirim memperoleh medali.
“Prestasi ini adalah sebuah hasil kerja keras, strategi pembinaan yang tepat dan kepemimpinan yang kuat dari PB Percasi yang patut diteladani oleh cabang olahraga lainnya. PB Percasi mengirim 13 pemain, dan semua pemain pulang dengan membawa medali, kami sangat bangga!” kata Hashim Djojohadikusumo, yang kembali didapuk menjadi Ketua Umum PB Percasi di periode 2013 – 2017, pada kesempatan yang sama.
Pembinaan pecatur nasional secara berjenjang dan sejak dini melalui kelompok umur dengan berbagai cara disebutkan telah menjadi fokus perhatian PB Percasi selama ini.
“Sejak awal saya sangat yakin dengan pembinaan yang dilakukan menyeluruh dan konsisten akan mengantarkan tim catur Indonesia pada puncak-puncak prestasi dunia,” jelasnya.
Hashim menyebut pembinaan olahraga membutuhkan dana sangat besar yang kelihatannya belum dapat dipenuhi oleh pemerintah saja.
Tetapi, katanya, dana yang besar tanpa kerjasama semua pihak dan keinginan yang besar menghasilkan yang terbaik bagi Indonesia, tidak akan menghasilkan apapun.
Kerjasama yang kuat antara dunia usaha, publik dan BUMN seperti ini sangat tampak dan telah menjadi kekuatan dunia catur Indonesia yang secara komersial tidak terlalu diminati.
“Sebagai pengusaha, saya tidak ragu untuk mendukungnya karena hasilnya bagi Indonesia sangat jelas. PB Percasi juga berterima kasih memperoleh dukungan besar dari Perusahaan Listrik Negara,” ungkapnya.
Pada ajang Sea Games 2013 tersebut, ada 18 nomor pertandingan, akan tetapi hanya 7 nomor yang merupakan catur internasional/semi internasional.
Sedangkan 11 nomor lainnya adalah nomor tradisional. Indonesia merebut 5 dari 7 nomor internasional/semi internasional tersebut.
“Dengan prestasi ini dapat dikatakan Indonesia adalah juara umum di partai catur internasional SEA Games 2013. Hasil ini sangat membesarkan hati,” kata Krsitianus Liem yang mengepalai Bidang Pembinaan dan Prestasi PB Percasi.
“Artinya, pembinaan kita sudah pada arah yang tepat dan benar menuju prestasi internasional,” jelasnya lebih lanjut.
“Ke depan PB Percasi akan meningkatkan program pembinaan menjadi lebih baik, apabila diperlukan pelatih asing akan ditambah bahkan berusaha semakin memantapkan posisi Indonesia dalam dunia catur Internasional, sehingga apabila mungkin bisa menjadi tuan rumah Olimpiade Catur 2020.”
Koni Pusat mencatat bahwa PB Percasi termasuk PB yang sangat aktif melakukan pembinaan atlet muda, mengirimkan atlet yuniornya keberbagai pertandingan di luar negeri dan secara berkala melakukan kejuaraan catur nasional dan internasional.
“Semangat dan komitmen seperti ini tentu saja akan membuahkan hasil yang baik bagi atlet dan bagi prestasi bangsa,” kata Tono.