TRIBUNNEWS.COM - Turnamen bulutangkis Korea Open 2014 yang digelar di Seoul, 7-12 Januari Indonesia tidak datang dengan kekuatan penuh.
Terbukti, satu persatu pebulutangkis Indonesia rontok di babak pertama dan kedua. Pebulutangkis andalan justru memilih bermain di Malaysia Open Superseries yang digelar pekan depan.
“Memang sangat tidak diinginkan banyak pemain yang sudah rontok di awal. Tetapi yang turun lebih banyak pemain lapisan kedua,” kata Rexy Mainaky, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI seperti dikutip dari badminton.org.
“Ganda putra biarpun gagal tetapi sudah memberikan perlawanan yang cukup sulit kepada lawannya yang lebih banyak pengalaman dan bahkan juara All England 2013. Cuma tunggal putri yang disayangkan, kekalahannya sangat telak,” tambah Rexy.
Dua wakil tunggal putri Indonesia gagal melewati rintangan pertama di Korea Open Super Series 2014. Aprilia Yuswandari dikalahkan Sayaka Takahashi (Jepang), 12-21, 11-21. Senasib dengan Aprilia, langkah Hera Desi Ana Rachmawati juga terhenti di babak pertama setelah ditaklukkan Yao Xue (China), 17-21, 11-21.
Di nomor ganda putra, pasangan Ricky Karanda Suwardi/Berry Angriawan tampil cukup baik di babak kedua saat melawan Liu Xiaolong/Qiu Zihan (China). Ricky/Berry yang non unggulan mampu menyulitkan lawan yang merupakan unggulan ketiga sekaligus Juara All England 2013.