TRIBUNNEWS.COM – Suhu udara yang mencapai 44 derajat celcius ketika Australia terkena dampak gelombang panas membuat para pemain tenis yang sedang bermain di turnamen grand slam Australia Terbuka punya kebiasaan baru. Di saat udara sedang panas terik, mereka mandi air es.
Seperti yang dilakukan oleh petenis Inggris, Andy Murray dan petenis Bulgaria yang juga pacar dari Maria Sharapova, Grigor Dimitrov. Mereka sempat mandi bersama dalam satu bak mandi.
"@andy_murray! Kamu pikir dia tertawa karena merasakan kesenangan saat mandi es?" tulis Grigor Dimitrov di akun twitternya.
Tak ada balasan dari Murray dalam kicauan Grigor Dimitrov tersebut. Namun dalam sebuah sesi wawancara, Murray sempat memberikan pujian kepada Grigor atas permainan tenisnya.
"Saya tak terlalu kenal dengan dia. Saya sempat bersama dalam satu bak mandi bersama dia, saya juga sempat bersama satu bak mandi dengan pelatihnya juga. Tentu saja dia pemain yang sangat berbakat. Dia mengalami kemajuan yang sangat besar dari tahun ke tahun. Menarik melihat dia sampai di mana kemajuannya," kata Murray.
Jika kedua pemain ini terus melaju di turnamen Australia Terbuka, mereka berpeluang bisa bertemu di babak semifinal.
Ketika digelar turnamen Australia Terbuka, para petenis peserta turnamen merasakan cuaca yang sangat panas. Cuaca bisa mencapai 46 derajat celcius. Bahkan di arena, beberapa pemain sempat mengalami pingsan, muntah, dan kram. Petenis Cina, Peng Shuai juga mengalami kram hingga muntah-muntah pada saat bertanding di panas yang terik.
Petenis putra Kanada, Frank Dancevic ambruk di pinggir lapangan. Dia bahkan sempat berhalusinasi melihat tokoh kartun Snoopy di tengah lapangan. Demikian pula seorang petugas pemungut bola (ball boy) juga pingsan karena kepanasan.
Frank Dancevic menyebut kondisi lapangan Australia Terbuka sebagai hal yang tidak manusiawi dan berbahaya. Demikian pula dengan Ivan Dodig. Ia mengatakan takut dia akan mati setelah memutuskan mengundurkan diri dari pertandingan saat akan menghadapi Damir Dzumhur karena mengalami kram yang parah.
Sebelumnya, Petenis Belarusia yang berstatus juara bertahan, Victoria Azarenka menggambarkan lapangan terasa panas seperti panci penggorengan. Murray mengatakan, penyelenggara terlalu berani mempertaruhkan sesuatu yang serius dengan membiarkan para petenis terus bermain dalam kondisi panas terik. Dia mengingatkan ada bahaya mengintai, termasuk kemungkinan pemain mengalami serangan jantung.