TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Nestle Indonesia menggelar MILO School Competition. Turnamen ini mendapat dukungan dari Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI).
Kompetisi bulu tangkis antar-SD dan SMP tingkat nasional, digelar sebagai wadah pencarian bibit-bibit bulu tangkis berprestasi.
"Kami ingin mempopulerkan olahraga bulu tangkis. Kemudian, melakukan regenerasi pebulu tangkis. Kompetisi ini dimaksudkan untuk melihat siapa bintang bulu tangkis masa depan," tutur Business Executive Manager Beverages Nestle Indonesia Prawitya Soemadijo di Senayan, Jakarta, Rabu (29/1/2014).
MILO School Competition 2014 berlangsung di empat kota, yaitu Cirebon, Yogyakarta, Surabaya, dan Palembang, mulai 3 Februari-26 April 2014.
Selama 12 kali penyelenggaraan sejak 2002, MILO School Competition telah diikuti lebih dari 28.500 murid SD dan SMP, di 25 kota di 16 provinsi.
Sejalan dengan kompetisi tersebut, mulai 2014, MILO melalui program 'Ayo Olahraga' mendukung PBSI dalam mengadopsi modul Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), 'Shuttle Time'.
Program ini memberikan pelatihan teknik dasar bulu tangkis kepada hampir 4.000 siswa kelas 1-3 SD dan guru olahraga SD di 4 kota, tempat penyelenggaraan kompetisi pada 2014. Kegiatan ini akan berlangsung selama tiga hari.
"Ayo Olahraga merupakan program yang bertujuan memberikan dasar-dasar teknik olahraga bulu tangkis kepada para guru di sekolah. Kemudian, kami juga akan memilih 30 anak di satu sekolah untuk dibina," tuturnya.
Tiga pemain pelatnas Cipayung pernah meraih gelar juara di kompetisi ini pada tahun berbeda. Mereka adalah Tommy Sugiarto (2003), Febby Angguni (2004), Jonatan Christie (2010-2011), dan Anthony Sinisuka Ginting (2012).
"Ini merupakan bagian dari pembinaan secara keseluruhan. MILO memfasilitasi kegiatan ini. Harapan melihat hasil dari kompetisi MILO Competition, seperti Tommy Sugiarto dan Jonathan Christie. Saya mengharapkan MILO membina, bukan hanya memfasilitasi," ujar Kepala Sub Bidang Pelatnas PBSI Ricky Soebagdja.
MILO School Competition, mulai 2014 masuk kalender PBSI, dan sebagai satu-satunya kompetisi bulu tangkis tingkat sekolah yang ada dalam kalender kegiatan PBSI. (*)