News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Warga Cina Kecam Bonus Rp 1,6 Miliar dari Pemerintah untuk Li Na

Penulis: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petenis China, Li Na, akhirnya meraih gelar juara Australian Open (Australia Terbuka)

TRIBUNNEWS.COM – Petenis Cina, Li Na menjadi petenis Asia yang dipuja-puja oleh para penggemar tenis di seluruh dunia setelah menjadi juara di turnamen grand slam Australia Terbuka 2014. Namun saat pulang ke Cina, Li Na ikut mendapat kecaman. Gara-garanya dia mendapatkan bonus dari pemerintah Cina sebesar 800 ribu Yuan atau sebesar 132 ribu dolar (Rp 1,6 miliar).

Saat baru tiba setelah dari Australia, Li Na mendapat hadiah cek warna merah dari Wang Guosheng, Gubernur Provinsi Hubei. Kebetulan, Li Na tinggal di daerah Hubei.

Masyarakat menilai gubernur tak pantas memberikan bonus pada Li Na. Sebelumnya Li Na yang berusia 31 tahun itu telah mendapatkan hadiah sebesar 2,3 juta dolar atau sekitar Rp 28 miliar dari usahanya menjadi juara Australia Terbuka 2014.

Sontak saja, peristiwa pemberian hadiah pada Li Na dari gubernur itu menuai protes dari warga Cina. Terutama dari kalangan pengguna internet. Mereka marah dengan sikap gubernur yang dinilai menghambur-hamburkan uang untuk Li Na. Mereka menganggap ada kebutuhan lain yang lebih penting daripada memberi bonus pada Li Na. Seperti kebutuhan untuk warga miskin di sana.

"Pemerintah dan partai sepatutnya menghentikan membuang-buang uang hanya untuk keinginan nafsu mereka saja," demikian tulisan pengguna jejaring sosial Cina, Sina Weibo. "Uang itu adalah dari pajak yang seharusnya dikeluarkan hanya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat bukan untuk tujuan politik semata," katanya.

Li Na meraih gelar juara Australian Open (Australia Terbuka) untuk kali pertama setelah mengalahkan Dominika Cibulkova (Slovakia), 7-6(3), 6-0, di Rod Laver Arena, Melbourne Park, Sabtu (25/1).

Li Na memenangi set pertama dalam 70 menit setelah menyelesaikan tiebreak dengan 7-3. Kemenangan 6-0 di set kedua memastikan Li Na keluar sebagai juara Australian Open untuk kali pertama setelah tiga kali lolos ke final.

Pada 2011, Li Na kalah dari Kim Clijsters (Belgia) di final. Tahun lalu, dia dipaksa mengakui keunggulan Victoria Azarenka (Belarusia).

Tahun ini, Li Na mencatat sejarah sebagai petenis Cina pertama yang menjuarai Australian Open. Ini adalah gelar Grand Slam kedua petenis 31 tahun tersebut setelah Prancis Terbuka 2011.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini