TRIBUNNEWS.COM - Tim Unisys Japan mengaku tidak menyangka bisa merebut semua kemenangan di sektor tunggal putra pada laga kontra Djarum Kudus di babak penyisihan Grup B ajang Djarum Superliga Badminton 2014.
Dalam pertandingan yang dimainkan siang ini, Selasa (4/1/2014) di DBL Arena, Surabaya, Unisys mengalahkan Djarum Kudus dengan skor 3-2.
“Ini di luar prediksi kami. Kami cukup puas dengan penampilan di sektor tunggal, di ganda juga cukup baik. Menurut kami, lawan di sektor ganda cukup kuat, jadi peluangnya 50:50,” kata Shuici Sakamoto, manajer tim Unisys seperti dikutip situs resmi PP PBSI.
Takuma Ueda mempersembahkan poin pertama bagi Unisys setelah mengalahkan Dionysius Hayom Rumbaka, 22-20, 21-16. Ini adalah kali kedua Ueda dan Hayom berduel di pertandingan beregu. Berbeda dengan pertemuan sebelumnya, kali ini kedua pemain didaulat untuk menjadi ujung tombak tim masing-masing dengan turun sebagai tunggal pertama.
Sebelumnya di Piala Thomas 2012 di Wuhan, China, Hayom juga ditaklukkan Ueda pada partai kelima atau partai hidup-mati antara Indonesia melawan Jepang di babak perempat final. Sementara itu di partai terakhir terjadi pertarungan antara dua pemain muda yaitu Muhammad Bayu Pangisthu (18 tahun) melawan Takuto Inoue (19 tahun). Pertarungan dimenangkan oleh Inoue, 22-20, 21-11.
“Persiapan saya sudah matang untuk kejuaraan ini. Secara mental, pada pertandingan tadi saya masih sedikit grogi, tetapi untungnya bisa menyesuaikan dengan baik. Bayu punya smes yang kencang, postur tubuhnya juga tinggi,” ujar Inoue yang juga turun di nomor ganda putra bersama Kenta Kazuno.
Atas kemenangan atas Djarum Kudus, tim Unisys Japan sementara berada di posisi kedua klasemen Grup B. Posisi pertama diduduki tim Musica Flypower Champion yang merupakan juara bertahan