TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Arena pacuan kuda Pulomas segera bergemuruh kembali. Ratusan kuda pacu terbaik dari berbagai perkumpulan dan daerah siap menggetarkan gelanggang adu cepat olahraga berkuda terfavorit di tanah air itu. Pada Minggu, 23 Februari 2014, Pulomas akan semarak dengan gelaran pacuan memperebutkan Piala AE Kawilarang, salah satu tokoh berkuda fenomenal Indonesia.
Kejuaraan pacuan mengenang AE Kawilarang ini merupakan agenda kedua dari 16 seri kejurnas PP Pordasi sepanjang 2014. Namun, pacuan AE Kawilarang menjadi yang pertama dihelat di Pulomas untuk 2014, setelah terakhir gegap-gempita dari gelaran kejuaraan memperebutkan Hari Ibu, 22 Desember 2013.
"PP Pordasi hampir setiap tahun menyelenggarakan kejuaraan mengenang AE Kawilarang ini," jelas Noviardi Sikumbang, wakil sekretaris pacuan PP Pordasi, Sabtu (15/2/2014).
Menyambut Piala AE Kawilarang 2014 ini, kata Noviardi, surat pemberitahuan sekaligus undangan sudah disampaikan ke seluruh Pengprov Pordasi, serta para para pemilik kuda dan pelatih. Keikutsertaan para pelatih menjadi penting mengingat peran mereka dalam menerapkan strategi yang harus diterapkan para joki dalam perlombaan, apalagi para pelatih yang sudah terbiasa menangani kuda-kuda tertentu atau pilihan.
Strategi jitu dan tepat yang diterapkan pelatih sering menjadi kunci kemenangan dari kuda-kuda unggulan yang ditunggangi joki masing-masing. Para pelatih dan joki pula yang kadang lebih mengenal karakter dari masing-masing kuda dibanding pemiliknya.
Dari 16 seri kejurnas pacuan PP Pordasi, yang pertama telah diselenggarakan di Arrowhead Tegalwaton, Tengaran, Salatiga, melalui 'Jateng Derby' pada 19 Januari lalu. Jika Kejuaraan 'Jateng Derby' bersifat kelompok umur dan ketinggian, Piala AE Kawilarang untuk kelompok umur dan 'handicap'. Menurut keterangan Noviardi, pertemuan
teknik akan diadakan Selasa (18/2/2014) di Pulomas.
Noviardi mengemukakan, pacuan AE Kawilarang diharapkan bisa melibatkan partisipasi dari seluruh perkumpulan dan daerah-daerah yang terbiasa mengomentisikan kuda-kudanya di Pulomas, termasuk Sumbar, Sulut, dan Maluku Utara. Demikian juga dengan para pemilik kuda tangguh dari beberapa klub di Jatim, khususnya Surabaya dan Madura.
Khusus untuk para 'owner' atau pemilik kuda-kuda handal dari Jatim itu, seperti Drs. H.Muhammad Ru'i T.Ms dari Bintang Madura Stable, H.Syakur dari Cahaya Bulan Stable, H.Ismail M.Hasan dari Rasya & Laskar Jatim Stable, Noviardi Sikumbang mengharapkan mereka tidak terkena 'gangguan' atau mengalami masalah akibat letusan Gunung Kelud, Kamis malam lalu.
"Tentunya kita juga mengharapkan teman-teman peserta tidak terkendala oleh musiban lainnya, misalnya banjir," terang Noviardi. (tb)