TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Equestrian Federation of Indonesia (EFI), Triwatty Marciano, menyatakan keprihatinannya atas dinamika yang terjadi di tubuh equestrian saat ini.
Pemilik Adria Pratama Mulya (APM) Stable, Tangerang ini turut menyikapi kegagalan pergelaran bersama equestrian antara EFI dan EQINA (Equestrian Indonesia).
Dalam wawancara khususnya hari Sabtu malam (15/2/2014), Triwatty Marciano berulangkali mengungkapkan keprihatinannya yang mendalam atas belum terealisasinya kesepakatan yang telah dicapainya dengan para pemangku kepentingan dari EQINA.
"Saya prihatin karena upaya yang dilakukan untuk mempersatukan masyarakat equestrian seluruh Indonesia melalui kalender kegiatan bersama tidak bisa berjalan mulus, walaupun upaya tersebut sudah mendapat dukungan dari Sekjen KONI Pusat, Ketua Satlak dan pembina utama EFI," papar Triwatty Marciano.
Pembina utama EFI adalah Marciano Norman. Namun, demikian Triwatty menuturkan, kesepakatan dengan EQINA dan semua dukungan yang didapat akhirnya tidak direalisasikan menyusul keluarnya surat yang berisi kebijakan transisional dari ketua umum EFI Irvan Gading pada 10 Februari.
"Terus terang saya merasa kaget ketika menerima surat tembusan dari ketua umum EFI yang sangat kontradiktif dengan pernyataan beliau yang kelihatannya menyepakati dan menyetujui himbauan yang disampaikan oleh sekjen KONI, ketua satlak prima, dan pembina utama EFI. Himbauan tersebut berupa penekanan bahwa EFI adalah satu-satunya NF (federasi nasional) equestrian yang diakui oleh KONI dan FEI, dan oleh karena itu EFI harus bisa menjadi panutan dan wadah komunitas equestrian di seluruh Indonesia," papar Triwatty Marciano, seraya mengilas-balik beberapa pertemuan terkait dukungan untuk kalender kegiatan bersama, yakni pertemuan 29 Januari 2014, 5 Februari 2014, dan 6 Februari 2014.
Menurut Triwatty Marciano, adanya agenda kegiatan bersama EFI dan EQINA adalah wujud nyata dan merupakan prioritas pertama yang harus dilakukan untuk dijadikan tolok ukur bagi kemajuan dan upaya bersatunya kembali komunitas equestrian yang dalam beberapa tahun terakhir terbelah menjadi beberapa kubu. (tb)