TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Universitas Budi Luhur, satu-satunya perguruan tinggi di Indonesia yang memiliki klub dengan kuda-kuda milik sendiri, juga tak ketinggalan untuk mengomentisikan 'rider-rider'-nya di Arthayasa Spring Dressage & Jumping Competition di Ciganjur akhir pekan ini.
Menurut keterangan Albert Pelealu, atlet senior EQINA yang penanggung-jawab pembinaan UBL Stable, ke event Aarthayasa mereka akan mengirim delapan ekor kuda. Rider yang ikut, Ferry Agustian dengan kuda Bently di kelas 105 dan 110 cm. Marco Momuat dengan kuda Charlie dan Tyra H di kelas 110 dan 115 cm, Bayu Hargyo dengan kuda Black Lady dan Joker kelas 100 dan 105 cm.
"Sisanya kuda muda, dan Justin Bongsoikrama dengan Charlote kelas 50-70 dan 70-90 cm. Marco Wowiling belum bisa ikut karena masih sakit setelah terjatuh dari kuda," papar Abe, sapaan Albert Pelealu, yang masih belum bisa tampil karena masih dalam pemulihan dari patah kaki kanan setelah terinjak 'Africa' kuda 'Warmblood' milik Aryanto Stable, dalam sebuah latihan awal Desember 2013 lalu.
JUSTIN
Tentang Justin Bongsoikrama, dia adalah anak pertama dari pemilik UBL Stable, Kasih Hanggoro, yang juga Ketua Harian Yayasan Budi Luhur.
"Justin hanya bisa tampil di event hari Minggu, karena baru Sabtu pulang dari liburan di Australia," jelas Abe.
Dua putra Kasih Hanggoro, yakni Justin Bongsoikrama (15) dan Julian Bongsoikrama (12) sebenarnya sama-sama sangat menyukai olahraga. Namun, mereka kurang 'melirik' ke berkuda.
"Justin juga naik kudanya hanya sesekali, dia lebih senang olahraga ekstrim, seperti rugby. Bulan lalu dia bertanding rugby di Malaysia sama teman-temannya. Rambutnya dipotong mohawk segala, sama mamahnya," kata Kasih Hanggoro suatu kali.
Sementara itu, Julian juga sama-sama menyukai olahraga yang 'kurang biasa', bahkan terkesan lebih unik lagi, yakni menyukai skatebaord.
"Saya juga masih sering antar-jemput dia latihan sepakbola," cerita KH atau Aang, yang 17 Maret nanti tepat 44 tahun.
KH sendiri lebih suka menyebut klub berkudanya dengan nama JBS, akronim dari Justin Bongsoikrama Stable
MARCO
Terkait dengan absennya Marco Wowiling, jelas Abe, Marco baru Rabu (26/2/2014) sore menjalani operasi tulang hidung yang patah setelah terjatuh saat latihan dengan White Viola, pekan lalu di Gunung Bundar, basis UBL Stable.
"Saat terjatuh itu hidungnya tak sengaja tersepak kaki kanan depan kudanya. Baru tadi sore dia dioperasi di rumah sakit Bogor Medical Centre (BMC)," terang Abe.
Marco Wowiling langsung dibawa ke BMC setelah musibah itu, namun dia diperbolehkan pulang, untuk rawat jalan dan baru diputuskan menjalani operasi hidung kemarin sore.
"Marco ingin tetap turun di Arthayasa, tetapi saya larang dan minta dia istirahat dulu," tegas Abe, Rabu malam. (tb)