Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, ALOR STAR - Fitriani melangkah ke babak kedua kejuaraan BWF World Junior Championships 2014. Pemain tunggal putri junior asal klub Exist ini memetik kemenangan atas Crystal Pan (Amerika Serikat), 21-12, 21-18.
Di game pertama, Fitriani sama sekali belum menemukan kesulitan menghadapi lawannya. Fitri terus memimpin perolehan angka hingga 16-7 dan membuat Crystal sulit untuk mengejar ketertinggalan yang terlalu jauh. Fitri mengamankan game pertama dengan skor yang cukup meyakinkan.
“Di game pertama saya bisa menang mudah karena memang bermain di permainan saya. Saya tidak memberikan kesempatan kepada lawan untuk mengembangkan permainannya,” kata Fitriani yang dijumpai di Stadion Sultan Abdul Halim.
Namun hal yang berbeda terjadi di game kedua. Fitriani tampak beberapa kali melakukan kesalahan beruntun yang terus menambah perolehan angka lawannya. Fitriani juga sepertinya tak tampil percaya diri seperti game pertama, kali ini ia banyak terlihat ragu-ragu.
Fitri pun sempat tertinggal 10-12 di game kedua. Bambang Supriyanto, pelatih tunggal putri WJC yang mendampingi Fitriani terlihat terus memberikan arahan dari pinggir lapangan agar Fitriani memperbaiki sejumlah pukulan-pukulanya. Fitriani terus berusaha mengumpulkan satu demi satu poin, hingga akhirnya ia balik unggul pada kedudukan 15-14.
“Pada game kedua, saya bermain terlalu hati-hati dan kontrol bola-bola belakang kurang baik. Banyak pukulan-pukulan lawan yang sebetulnya keluar tetapi saya ambil. Padahal lapangan lawan menang angin, jadi memang banyak bola-bola yang jatuhnya jauh ke belakang,” ungkap pemain yang biasa disapa Fitri.
Sementara itu, Aurum Oktavia Winata menyusul langkah Fitriani ke babak kedua. Aurum yang merupakan binaan klub Sarwendah Badminton Club, menang telak atas Mariya Pakina (Uzbekistan), 21-9, 21-6, hanya dalam waktu 20 menit.
Dengan hasil ini, maka empat wakil tunggal putri Indonesia akan berlaga di babak kedua. Ruselli Hartawan dan Gregoria Mariska mendapat bye di babak pertama dan langsung berlaga di babak kedua.