TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemilik Cahaya Bulan Stable H.Syakur tidak tampak di acara undian peserta Kejuaraan Pacuan Madura Derby & Pertiwi Cup 2014, yang dilakukan Selasa (15/4) sore di kompleks pacuan kuda Pulo Mas.
Padahal, kolega, kerabat dan sahabat sesama pemilik klub atau stable menghadiri acara penentuan unggulan dari peserta kejuaraan pacuan kuda terbesar yang akan dilangsungkan Minggu (20/4) tersebut.
Selidik punya selidik H.Syakur tampaknya memang sengaja memilih tidak datang karena masih terpukul akibat kehilangan salah satu kuda
terbaiknya, Lap Alap. Pemilik Cahaya Bulan Stable yang juga ketua pelaksana kejuaraan Madura Derby & Pertiwi Cup 2014 tersebut masih
merasakan kedukaan yang mendalam karena meninggalnya Lap Alap yang sungguh tidak diduganya.
Lap Alap 'berpulang' pekan silam, ketika tengah merumput di Arcamanik, Bandung. Kuda dari generasi keempat (G4) ini berjenis
jantan napas, berusia 3 tahun. Lap Alap terlahir dari perkawinan antara Denok Sikumbang dengan Seribu Malam. Hingga akhir hayatnya Lap Alap tercatat mengoleksi dua gelar juara pertama dan tiga peringkat kedua, dari enam penampilannya.
Lap Alap terakhir tampil di kejuaraan pacuan seri pertama Piala Tiga Mahkota, Minggu 23 Maret lalu di Pulomas. Namun, kala itu Lap Alap
gagal menyajikan penampilan terbaiknya diantara 11 peserta yang berkompetisi di kelas 3 tahun derby jarak 1200 meter.
Menurut keterangan Noviardi Sikumbang, wakil sekretaris Komisi Pacuan PP Pordasi yang selama ini mencermati Lap Alap, kuda kesayangan H.Syakur ini sulit menggapai prestasi di Piala Tiga Mahkota karena bukan berlari di jarak tempuh spesialisasinya.
"Lap Alap ini terbiasa berlomba di jarak-jarak panjang, misalnya 1600 meter, jadi kesulitan kalau berlari di jarak pendek," kata Noviardi.
Dari kegagalan di Piala Tiga Mahkota, Lap Alap dipersiapkan untuk bisa lebih 'fight' di kejuaraan Madura Derby pekan ini. Akan tetapi,
takdirnya menentukan lain.
Kondisi kesehatannya ternyata agak memprihatinkan, terus drop, dan tiada yang menyangka jika Lap Alap
yang selama ini ditangani oleh pelatih Slamet Riyadi harus berpulang secara mendadak. (tb)