TRIBUNNEWS.COM, BANTUL - Kejuaraan Pacuan Kuda memperebutkan Piala Bupati Bantul IV-2014 terselenggara dengan sukses pada Minggu (27/4 di
lapangan Sultan Agung, Bantul, DIY.
Perhatian besar yang diberikan Bupati Bantul Ny. Sri Surya Widati dan jajaran Pemkab Bantul menjadikan kejuaraan ini salah satu 'event' berkuda yang diperhitungkan di tingkat nasional, di mana kelangsungannya pada setiap tahun senantiasa ditunggu komunitas berkuda pacuan di tanah air, teristimewa dari Pengprov Pordasi dan perkumpulan (stable) besar di pulau Jawa.
Tidak sia-sia persiapan serius yang dilakukan jajaran panitia pelaksana dibawah koordinasi Ketua Pengprov Pordasi Jateng, Ir.H.M.
Munawir, yang sekaligus Ketua Komisi Pacuan PP Pordasi. Kejuaraan Pacuan Piala Bupati Bantul IV-2014 berlangsung sesuai harapan,
terlaksana dengan baik, dan lebih dari itu, tetap diwarnai sejumlah hasil yang mengejutkan.
Seluruh partisipan telah meninggalkan arena kejuaraan. Baik mereka yang mengukir prestasi, membawa pulang piala, dan membawa
kenang-kenangan tersendiri dari kejuaraan ini. Bagi yang belum mencatatkan hasil baik, tentunya tidak perlu memendam kekecewaan
berlama-lama. Teruslah mempersiapkan diri untuk menghadapi seri kejuaraan nasional pacuan PP Pordasi lainnya. Jangan lupa, pada 16 Mei
2014, sudah kembali digelar seri ke-6 dari kejurnas Pordasi 2014.
"Kita akan bertemu kembali di Minang Derby 2014, yang sekaligus menjadi Kejuaraan Piala Tiga Mahkota seri-2. Minang Derby akan digelar
di arena pacuan kuda Pulomas. Seri-1 Piala Tiga Mahkota sendiri sudah dilaksanakan 16 Maret lalu, di Pulomas," ungkap Wakil Sekretaris
Komisi Pacuan PP Pordasi, Noviardi Sikumbang.
Berikut adalah catatan dari Wakil Sekretaris Komisi Pacuan PP Pordasi Noviardi Sikumbang dari penyelenggaraan Kejuaraan Pacuan Piala Bupati
Bantul IV-2014.
SUKSES GANDA PANGERAN TROYA
Publik memberi apresiasi atas sukses 'P.Mars' dari Aragon yang merebut gelar juara dari nomor puncak atau kelas bergengsi, 2000 meter
terbuka, dengan Jack Eclipse, Excel Jatim dan Malektin Fabiao. Akan tetapi, jangan dilupakan adanya beberapa kejutan lainnya.
Di Kelas A Super Sprint dengan jarak tempuh 1300 meter, tanpa diduga dan dinyana kuda veteran 'Pangeran Troya' dari Pikatan Stable
Jogjakarta yang dibesut joki Swingly Soleran dengan pelatih Drs Taufan Istihar, melejit meninggalkan kuda-kuda sprint lainnya yang jauh
lebih muda: Rose Ayu dari Blitar/Jatim, serta Berlian Jatim dari Pasuruan/Jatim.
Banyak orang menduga bahwa di 100 meter terakhir pastilah 'Pangeran Troya' akan habis. Namun, apa mau dikata, saat coba dilewati jelang
finis ternyata 'Pangeran Troya' makin melejit dan meninggalkan lawan terdekatnya sekitar 4 panjang kuda!
Saat dintai komentarnya, pemilik kuda, yakni Choirul Muslim, SE, Ir Hani Santosa, Syaifudin Handayani, SE yang mewakili Keluarga Besar
Pikatan Jogjakarta, mereka seperti sepakat mengatakan "Waaah....ini kado spesial Mas. Ini adalah kelanjutan dari sukses di Blitar, di mana
Pangeran Troya menjuarai kelas terbuka 2000 meter di kejuaraan Bupati Blitar Cup akhir Februari. Sekarang Pangeran Troya kita turunkan
kelasnya, main di Super Sprint 1300 M dengan lawan-lawan tangguh. Kami sama sekali tidak menyangka jika kemampuan sprint Pangeran Troya
ternyata masih bisa mengatasi sembilan lawan yang bervariasi," demikian pernyataan mereka.
Keberhasilan 'Pangeran Troya' menggaet gelar juara di kelas 1300 meter yang sekaligus menjadi salah satu nomor Pra PON itu tentu saja
sangat membanggakan para pembina Pikatan Stable. Apalagi, mereka juga banyak mendengar secara langsung komentar dan pernyataan dari para
peserta atau pemilik kuda lainnya, terkait penyelenggaraan kejuaraan ini.
"Kami banyak mendapat pujian karena sebagai tuan rumah sukses menyelenggarakan event ini. Kami juga bangga dari perhelatan tahunan
ini kontingen berkuda DIY mencatat keberhasilan tersendiri. Jadi ini juga sukses prestasi buat DIY. Kami berharap sukses di beberapa kelas
nomor Pra PON ini dapat kami pertahankan di kompetisi berkuda PON 2016 yang sesungguhnya," papar pembina Pikatan Stable.
TRAGEDI PUTRI TANJUNGSARI
Pada Kelas Calon Derby dengan jarak tempuh 1600 meter yang diikuti oleh 12 ekor kuda, kontingen Jatim menurunkan 5 ekor kuda (Sweet of
War, Syaloom Axel, Amazing Glory, Anggun Permata dan Busur), kontingen Jateng 4 ekor kuda (Rambulan Merapi, Raja Salam, Kamyla Yakin dan
Malack), dan tuan rumah dengan 3 kuda (Ksatria Pikatan, Super Boy dan Yasmin).
Persaingan dikelas bergengsi ini saat start sangat ketat, dengan kondisi cuaca yang sangat mendukung, ditengah ribuan penonton yang
terus berteriak histeris mendukung kuda kesayangan daerah mereka.
Akhirnya, kuda 'Sweet of War' milik King Halim Stable/Jatim dengan joki Tristandik dan pelatih Subakir sukses menjadi Jawara, disusul
berturut-turut Rembulan Merapi milik H. Sultan-BR 101 Stable/Jateng joki J. Turangan pelatih Berty Sondakh dan Ksatria Pikatan dg Joki
Swingly Soleran pelatih Drs Taufan Istihar milik Pikatan Stable, DIY, harus puas diposisi ketiga.
Pada kelas Calon Remaja-1.400 meter, ada 'Putri Tanjungsari' milik Alexandra Asmasoebrata 'Putri Tanjungsari' dari DKI Jakarta. 'Putri
Tanjungsari' tampaknya sengaja tidak diturunkan di kejuaraan Madura Derby & Pertiwi Cup 2014 dua pekan silam di Pulomas dengan harapan
bisa menjuarai kelas bergengsi ini di Bantul, DIY.
Namun, kuda kebanggaaan keluarga Alex Asmasoebrata yang Ketua Pengprov Pordasi DKI Jaya sekaligus Sekum KONI DKI Jakarta itu,
ternyata harus puas berada menjadi 'runner up' di belakang kuda 'Cempaka Putih' milik Saeful Muhamad Ru'i/Jatim yang diawaki oleh joki
F. Lepah dan pelatih kawakan Hens Rori. Di posisi ketiga, 'Taqdim' milik tuan rumah Pikatan Stable juga dengan joki Swingly Soleran dan
pelatih Drs Taufan Istihar.
Sebuah tontonan menarik dipertunjukan di Kelas B-1800 meter dimana kuda 'Arjabumi' milik Karisa & Karina Saddak dari Aragon Stable,
Lembang, Jabar, berhasil mengatasi perlawanan Absolute Pikatan dari Pikatan Stable/DIY. Kedua kuda tangguh itu sejak awal terus saling
berkejaran, susul menyusul, memuaskan animo ribuan penonton yangmemadati sisi lapngan Sultan Agung, Bantul. (tb)