TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Juara olimpiade 1992, Susi Susanti, mengatakan bahwa sejarah tim Uber Cup Indonesia cukup kuat dan dia yakin meskpun dianggap sebagai tim underdog saat ini, tapi tim Indonesia bisa tampil maksimal di India.
Tim Indonesia yang dianggap tim underdog saat ini harus menggunakan status tersebut sebagai motivasi untuk tampil lebih baik menghadapi lawan-lawannya.
"Tim Uber Indonesia sudah sering dicap sebagai tim underdog, tapi dari pengalaman tim Uber Indonesia sangat kuat di event beregu. Di jaman saya tahun 1994, kami juga dianggap underdog tapi saat itu kami bisa merebut gelar juara. Hal serupa juga terjadi di tim Uber tahun 2008 yang tidak diunggulkan tapi mampu melaju ke babak final. Kami berharap tim Uber Cup Indonesia tahun ini juga bisa tampil maksimal," ujar Susi Susanti kepada Harian Super Ball.
Menurut Susi, berlaga di turnamen beregu berbeda dengan bermain di event perorangan. Di ajang beregu tanggungjawab masing-masing pemain lebih besar. Selain skill individu, kebersamaan dan kekompakan tim menjadi kekuatan tambahan bahkan kekuatan besar bagi tim tersebut untuk menang.
"Kadang semangat yang menyatu dalam tim dan saling mendukung antar sesama pemain bisa menjadi faktor kemenangan di pertandingan beregu ini. Sementara tanggung jawab di setiap pemain juga bertambah besar karena menang maupun kalah itu berpengaruh pada tim. Startegi yang tepat dalam menurunkan pemain juga sangat penting dalam pertandingan beregu," ujar Susi Susanti yang turut membantu di bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI.