TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Sony Dwi Kuncoro, menjadikan turnamen BCA Indonesia Open Super Series Premier (BIOSSP) 2014 sebagai ajang pembuktian kualitas permainan.
Pria berusia 29 tahun merupakan salah satu pemain yang akan dicoret Pengurus Pusat (PP) Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) setelah turnamen berhadiah total USD 750.000 berlangsung.
“Turnamen ini menjadi ajang pembuktian kualitas saya. Saya akan mengeluarkan tenaga semaksimal mungkin untuk membuktikan bahwa saya masih ada,” tutur pemain yang bergabung di pelatnas PP PBSI di Cipayung sejak tahun 2001.
Sony Dwi Kuncoro mengaku dia memang belum menerima surat keputusan pemberhentian dari pelatnas Cipayung. Namun, dia merasa termasuk pemain yang akan dicoret karena tim pelatih dan pengurus PP PBSI meragukan kualitas permainanya.
Padahal, dia merasa sudah memberikan yang terbaik. Meskipun memang cedera yang kerap kambuh menjadi penghalang bagi dirinya untuk bersaing meraih prestasi melawan pebulutangkis dari negara lain.
“Saya dikeluarkan karena PBSI meragukan saya. Saya berharap bermain di luar pelatnas membuat saya tidak bermain dalam keadaan tertekan. Saya merasa masih kuat bertanding dan umur saya tidak terlalu tua,” ujar pemain yang kini berada di peringkat 19 dunia.
Sony Dwi Kuncoro: Indonesia Open Ajang Pembuktian Kualitas Saya
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger