TRIBUNNEWS.COM - Kian ketatnya persaingan para atlet daerah di masa mendatang harus menjadi cambuk bagi segenap pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DKI Jakarta berbenah diri. Caranya mempersiapkan segala upaya bagi atlet agar bisa meraih prestasi maksinal, baik di kancah lokal maupun internasional.
"PON Pelajar/Remaja di Surabaya sudah dekat yaitu Desember mendatang begitu juga PON di Jabar 2016 mendatang. Semua sarana dan prasarana atlet harus kita siapkan untuk bisa meraih prestasi maksimal," kata Ketua Bidang Kemitraan KONI DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi di Jakarta, Minggu (3/8/2014).
Prass, sapaan akrab Prasetyo Edi Marsudi yang juga atlet balap mobil ini menambahkan, sudah saatnya dari sekarang seluruh pengurus KONI DKI kompak dan merapatkan barisan untuk membina para atlet DKI Jakarta agar mampu meraih prestasi yang mengharumkan nama Jakarta.
Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan ini menambahkan sudah saatnya atlet Jakarta memiliki sarana latihan yang terpadu. Tujuannya, agar atlet lebih fokus meningkatkan kemampuan di cabang olahraga yang digeluti.
"Jakarta sudah harus segera punya satu gedung olahraga untuk latihan bagi seluruh atlet Jakarta. Sebagai anggota DPRD DKI Jakarta, saya sudah mengusulkan hal itu ke pemprov DKI. Begitu juga soal pembangunan gedung baru KONI DKI, dalam waktu dekat akan terealisasikan," ujar Prass yang juga Wakil Ketua Fraksi PDIP DKI dan anggota DPRD DKI terpilih periode 2014-2019.
Menyinggung soal reshuffle atau pergantian 18 pengurus KONI DKI Jakarta termasuk di dalamnya mantan Sekretaris KONI DKI Alex Asmasubrata, Prass secara tegas mengatakan bahwa hal itu adalah biasa dalam sebuah organisasi.
"Setahu saya, sebelum dilakukan reshuffle 18 pengurus KONI DKI, terlebih dahulu diadakan rapat anggota. Dan hasil rapat anggota inilah yang disampaikan ke KONI Pusat. Dan ini hal biasa. Saya diganti pun nanti, gak masalah. Pergantian ini bukan keinginan Ketua Umum KONI DKI Winny Erwindia," imbuh Prass.