TRIBUNNEWS, COM-JAKARTA - Kejuaraan berkuda ketangkasan (equestrian) Pegasus Masters, digelar Jumat-Minggu (15-17/8) di Pegasus Stable, desa Kinasih, Sukabumi, Jabar.
"Sebagian besar kuda-kuda peserta sudah mengisi kandang-kandang yang disediakan," ungkap Bibit Sucipto, pembina Pegasus yang menjadi tournament director dari event ini.
Hari Jumat ini, dilombakan seluruh nomor dressage atau tunggang serasi. Total ada 10 nomor tunggang serasi. Sabtu dan Minggu, lebih menegangkan, dari perlombaan di 18 kelas show jumping atau lompat rintangan.
Pegasus Masters menghadirkan mayoritas rider terbaik tanah air, sebagian besar diantaranya dari klub-klub anggota Equestrian Indonesia (Eqina) yang berafiliasi dengan PP Pordasi.
APM, klub yang sudah menarik diri dari EFI (Equestrian Federation of Indonesia), mengirim delapan kuda dengan rider-rider handalnya.
Menurut keterangan Jupri Mardi dari panitia perlombaan, peserta berasal dari 32 klub, dengan 163 kuda, 138 rider, dan 450 entries.
Dewi Anggraeni, Sekjen Eqina, menambahkan, Pegasus Masters tetap seru, walau jumlah pesertanya tak sebanyak event di Parompong, Lembang, bulan silam.
Dua putra-putri Dewi Anggraeni, yakni Rama dan Dwisita Putri Hapsari, akan berlomba. Tapi, keduanya tak menunggangi 'Enya', kuda utama Dewi.
"Enya lagi sakit," katanya.
Sebagai gantinya, Dwisita akan bersinergi dengan 'Taprika', sementara Rama dengan 'Afqe, dua-duanya adalah kuda milik Anantya Riding Club (ARC), Sentul. (tb)