TRIBUNNEWS.COM - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rexy Mainaky, menaruh perhatian khusus terhadap sektor tunggal putri usai Kejuaraan Dunia 2014. Rexy berencana menggembleng sektor tunggal putri agar bisa berprestasi seperti pebulutangkis tunggal putri Spanyol, Carolina Marin.
Pada Kejuaraan Dunia 2014, Bellaetrix Manuputty terhenti pada babak kedua. Sedangkan Linda Wenifanteri terhenti pada babak ketiga. Sedangkan Carolina Marin yang baru berusia 21 tahun berhasil keluar sebagai juara.
“Kemenangan Carolina saya harap menjadi inspirasi buat atlet tunggal putri Indonesia. Carolina sering latihan sendiri dan keliling untuk cari sparring. Apakah tunggal putri kita bisa seperti itu,” ujar Rexy dalam keterangan yang diterima Tribunnews.com, Jumat (5/9/2014).
Dalam perjalanannya menyandang status juara dunia, Carolina Marin mengalahkan dua pemain Tiongkok, Wang Yihan dan Li Xuerui. Menurut Rexy, kesuksean menyingkirkan dua pebulutangkis papan atas Tiongkok menunjukkan Carolina memiliki fisik yang prima.
“Kami telah melakukan evaluasi bersama Linda, Bella dan pelatih. Mereka semua harus berkomitmen bahwa semua ini adalah akibat dari kurangnya stamina dan kelincahan. Ini harus diperbaiki, saya lihat sektor ganda putri sudah melakukan perbaikan ini,” tutur Rexy.