TRIBUNNEWS.COM - Legenda bulu tangkis putri Indonesia, Susi Susanti, menilai kesuksesan pebulutangkis Spanyol, Carolina Marin, dapat memotivasi pebulutangkis putri Indonesia. Menurut Susy, para pebulutangkis Indonesia bisa berprestasi jika mau berusaha keras.
Sektor tunggal putri masih menjadi perhatian serius dari PP PBSI. Wakil-wakil Indonesia di sektor ganda putri belakangan mulai menunjukkan peningkatan prestasi. Pada Chinese Taipei Open Grand Prix Gold 2014, pasangan Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari mampu menumbangkan pasangan Tiongkok, Wang Xiaoli/Yu Yang.
Anggia Shitta Awanda/Della Destiara Haris juga tampil gemilang di BWF World Championships 2014 usai menumbangkan Bao Yixin/Tang Jinhua, unggulan pertama dari Tiongkok.
Ketika prestasi sektor tunggal putri Indonesia, Spanyol, yang tidak memiliki kultur bulutangkis, mampu meraih prestasi di Kejuaraan Dunia 2014. Carolina Marin yang baru berusia 21 tahun keluar sebagai juara usai menumbangkan Li Xuerui. Marin sekaligus menjadi orang Spanyol pertama yang menjuarai Kejuaraan Dunia dan pebulutangkis Eropa ketiga setelah Lene Koppen dan Camilla Martin.
“Kemenangan Carolina menjadi suatu hal yang sangat membantu untuk memotivasi atlet Indonesia, tidak ada yang tidak mungkin. Saya rasa atlet-atlet Indonesia memiliki kemampuan. Teknik permainan kita tidak tertinggal jauh. Jika mau berusaha keras, kita pasti bisa,” tutur Susi dalam keterangan yang diterima Tribunnews.com, Jumat (5/9/2014).