Laporan Wartawan Tribunnews.com, Deodatus S Pradipto
TRIBUNNEWS.COM – Memiliki fisik yang abnormal tidak menghalangi atlet heptathlon putri India, Swapna Barman, untuk berprestasi di Asian Gamex XVII di Incheon. Dalam keterbatasannya, Swapna siap memenuhi target yang diinginkan pelatihnya.
Swapna Barman berbeda dari manusia pada umumnya. Perempuan 18 tahun itu memiliki enam jari pada masing-masing kakinya.
Swapna yang lahir dari keluarga miskin di Bengal Barat sempat ditolak oleh Subash Sarkar, orang yang kini menjadi pelatihnya. Ketika itu Subash yang mencari atlet lompat tinggi menilai postur Swapna terlalu pendek.
“Kemudian saya menyadari dia melompat dengan seluruh kekuatan, sehingga membuat saya berpikir untuk menghubungkan kekuatan itu dengan event-event lain untuk meraih hasil yang lebih baik,” tutur Subash kepada Reuters seperti dikutip Tribunnews.com, Rabu (10/9/2014).
Subash kemudian memperkenalkan Swapna dengan lompat jauh dan lempar lembing. Subash mengaku tidak melakukan kesalahan dengan merekrut Swapna. Menurut Subash, dia mengaku senang atas kepatuhan perempuan bertinggi 160,02 cm tersebut.
“Kami mencoba heptathlon tahun lalu dan setelah berlatih selama dua bulan, dia mencetak 4435 angka untuk finis di peringkat kedua Youth Nationals. Baru setahun dia menjadi heptathlete yang lengkap dan mencetak 5.400 angka untuk lolos ke Asian Games,” jelas Subash.
Pria itu memasang target 5500 angka kepada Swapna di Incheon. Pada Asian Games Guangzehou, heptatlete putri India, GG Pramila, mencetak 5415 angka untuk menjuarai medali perunggu.
Asian Games XVII di Incheon akan menjadi event internasional pertama Swapna. Menjadi seorang heptathtlete tidak mudah bagi Swapna. Atas kondisinya yang berjari 12, Swapna tidak bisa mengenakan sepatu normal. Alhasil, Swapna harus menekuk ibu jarinya dan merasakan sakit.
“Saya tidak lagi memikirkan masalah itu. Saya harus menyesuaikan diri dengan apa yang ada. Pelatih telah menetapkan target dan tugas saya adalah berlatih dan berusaha meraih target tersebut,” ungkap Swapna.