Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, GIJON – Indonesia menempati peringkat ke-7 dunia di kejuaraan dunia International Federation of Sport Climbing (IFSC) World Championship 2014 yang berlangsung di Gijon, Spanyol, 8 – 14 September lalu.
Pengurus Pusat Federasi Panjat Tebing Indonesia (PP FPTI) mengapresiasi keberhasilan dua atlet muda Indonesia. Tim merah-putih mengirimkan dua atlet, Aspar Jaelolo dan Tita Supita.
Aspar meraih peringkat ke-9 dalam kategori speed dengan catatan waktu 6,48 detik, sementara atlet wanita Tita Supita menempati posisi ke-17 dengan catatan waktu 9,41 detik.
“Kedua atlet panjat tebing muda tersebut menoreh prestasi yang membanggakan di ranking dunia IFSC. Mereka telah berusaha sebaik kemampuan mereka dan berhasil mendudukan Indonesia di ranking ke-7 dunia,” kata Ricky Tarore dalam keterangan pers yang diterima wartawan.
Bagi Aspar dan Tita, ini adalah kali pertama mereka mengikuti kejuaraan panjat tebing dunia untuk seri Eropa. Menurut Tita, persaingan di seri Eropa ini jauh lebih ketat dibanding seri Asia yang pernah diikuti.
“Dari negara pesaing misalnya Polandia, Rusia dan Ukraina bisa mengirimkan masing-masing 3 sampai 5 atlet terbaiknya,” ujar Tita.
Tak hanya Tita, Aspar juga mengungkapkan pengalaman pertamanya mengikuti kejuaraan dunia seri Eropa “Saya masih harus lebih banyak berlatih lagi dan mempertahankan peringkat saya,” tuturnya.
“Peluang saya di juara dunia seri Asia jauh lebih besar. Saya mempunyai target untuk kembali meraih peringkat 1 di Asian Sport Climbing Championship 2014 yang akan berlangsung di Lombok, 1-3 Oktober mendatang,”.