Laporan Richard Susilo, Koresponden Tribunnews.com dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pelatih bulutangkis Indonesia Richard Mainaky membenarkan adanya angin aneh saat kekalahan Jepang 2-3 atas Korea dalam partai Asian Games 2014 di Korea Selatan, Senin (22/9/2014).
Selain itu, Richard juga mendukung aksi protes tim Jepang kepada wasit terkait fenomena tersebut. "Memang benar anginnya berubah jadi aneh saat pertandingan tadi antara Jepang-Korea," papar Richard Mainaky kepada TV NHK, Senin (22/9/2014) malam waktu setempat.
Di babak pertama pemain tunggal Jepang, Kenichi Tago (25), menang atas pemain Korea Selatan, Son Wan-Ho 12-21. Nahas, di babak kedua setelah perpindahan tempat permainan, di tengah babak kedua terasa sekali angin menerpa muka Tago. Pelatih Tago pun melaporkan keanehan itu kepada wasit.
Babak kedua dimenangkan Son dengan 21-11. Pun demikian di babak ketiga, setelah pindah tempat kembali, sekali lagi Tago merasakan angin memukul ke arahnya sehingga dia kalah dan Son dari Korea menang 21-16.
Pihak Komite Olimpiade Jepang (JOC) juga telah dilapori hal tersebut oleh tim bulutangkis Jepang. Namun pihak JOC tampaknya enggan untuk meneruskan protes tersebut ke pihak Komite Olimpiade Internasional (IOC) atau pun pihak Panitia Penyelenggara Asian Games.
"Aneh anginnya menghantam muka saya jadi ada angin dari depan saya dan kok bulutangkis sangat sensitif terhadap angin. Apaboleh buat kita bermain di Korea. Apabila tim Jepang harus kalah ya tentu saja menyedihkan," ujar Tago.