TRIBUNNEWS.COM,ALMERE - Meloloskan empat wakil di final Turnamen bulu tangkis Belanda Terbuka 2014, Indonesia ternyata hanya mampu merebut satu gelar. Gelar juara ini diperoleh dari nomor ganda campuran. Sedangkan tunggal putra, ganda putra, dan ganda putri gagal merebut juara di turnamen yang digelar di Almere, Belanda 7-12 Oktober ini.
Di nomor ganda putra, pasangan Fran Kurniawan/Agripinna Prima Rahmanto Putra menyerah di tangan unggulan empat dari Prancis Baptiste Careme/Ronan Labar dengan skor 5-11, 11-10, 11-10, 11-7. Setelah merebut game pertama, Fran Kurniawan tidak mampu merebut tiga game selanjutnya.
Sejak game kedua, perebutan angka terjadi dengan sangat ketat. Fran/Agripinna terus berjuang mengalahkan peringkat 37 dunia. Sayangnya ketika kedudukan 10-10, pukulan pemain Prancis yang terlihat keluar justru dianggap masuk dan memenangkan Careme/Labar. Fran dan Agripinna langsung mengajukan protes karena shuttlecock terlihat berada di luar lapangan. Namun, wasit tidak menerima protes Fran/Agripinna dan dianggap masuk. Ada kemungkinan ketika shuttlecock melesat ke tubuh fran, wasit melihat shuttlecock mengenai tubuh Fran sehingga dianggap poin untuk Careme/Labar.
Protes Fran dan Agripinna sempat berlangsung lama namun karena protes itu tetap tidak diterima, akhirnya pertandingan dilanjutkan. Di game penentuan Fran/Agripinna nampak masih emosional karena kesal dengan keputusan wasit. Keduanya bermain keras dan sempet unggul. Sayang, pengalaman pasangan Prancis ini jauh lebih banyak sehingga mereka bisa mengejar ketinggalan dan mengakhir game keempat sekaligus merebut gelar juara ganda putra.
Sementara itu, di nomor tunggal putra, Indonesia yang meloloskan Ihsan Maulana Mustofa juga kandas di tangan unggulan 13 dari India, Ajay Jayaram dengan skor 10-11, 11-6, 11-7, 1-11, 11-9. Di pertandingan yang berlangsung selama 46 menit itu, Ihsan memperlihatkan perjuangannya meraih poin satu demi satu. Sayang, Ajay yang berperingkat 66 dunia masih terlalu tangguh untuk Ihsan yang ada di peringkat 260 dunia.
Satu-satunya gelar berasal dari nomor ganda campuran.
TRIBUNNEWS.COM,ALMERE - Meloloskan empat wakil di final Turnamen bulu tangkis Belanda Terbuka 2014, Indonesia ternyata hanya mampu merebut satu gelar. Gelar juara ini diperoleh dari nomor ganda campuran. Sedangkan tunggal putra, ganda putra, dan ganda putri gagal merebut juara di turnamen yang digelar di Almere, Belanda 7-12 Oktober ini.
Di nomor ganda putra, pasangan Fran Kurniawan/Agripinna Prima Rahmanto Putra menyerah di tangan unggulan empat dari Prancis Baptiste Careme/Ronan Labar dengan skor 5-11, 11-10, 11-10, 11-7. Setelah merebut game pertama, Fran Kurniawan tidak mampu merebut tiga game selanjutnya.
Sejak game kedua, perebutan angka terjadi dengan sangat ketat. Fran/Agripinna terus berjuang mengalahkan peringkat 37 dunia. Sayangnya ketika kedudukan 10-10, pukulan pemain Prancis yang terlihat keluar justru dianggap masuk dan memenangkan Careme/Labar. Fran dan Agripinna langsung mengajukan protes karena shuttlecock terlihat berada di luar lapangan. Namun, wasit tidak menerima protes Fran/Agripinna dan dianggap masuk. Ada kemungkinan ketika shuttlecock melesat ke tubuh fran, wasit melihat shuttlecock mengenai tubuh Fran sehingga dianggap poin untuk Careme/Labar.
Protes Fran dan Agripinna sempet berlangsung lama namun karena protes itu tetap tidak diterima, akhirnya pertandingan dilanjutkan. Di game penentuan Fran/Agripinna nampak masih emosional karena kesal dengan keputusan wasit. Keduanya bermain keras dan sempet unggul. Sayang, pengalaman pasangan Prancis ini jauh lebih banyak sehingga mereka bisa mengejar ketinggalan dan mengakhir game keempat sekaligus merebut gelar juara ganda putra.
Sementara itu, di nomor tunggal putra, Indonesia yang meloloskan Ihsan Maulana Mustofa juga kandas di tangan unggulan 13 dari India, Ajay Jayaram dengan skor 10-11, 11-6, 11-7, 1-11, 11-9. Di pertandingan yang berlangsung selama 46 menit itu, Ihsan memperlihatkan perjuangannya meraih poin satu demi satu. Sayang, Ajay yang berperingkat 66 dunia masih terlalu tangguh untuk Ihsan yang ada di peringkat 260 dunia.
Satu-satunya gelar juara yang diraih Indonesia berasal dari nomor ganda campuran. Pasangan Riky Widianto/Richi Puspita Dili mengalahkan pasangan tuan rumah Jorut De Reuiter/Samantha Barning melalui lima game, 11-10, 10-11, 9-11, 11-8, 11-1 dalam waktu 57 menit. Sedangkan pasangan ganda putri Vita Marissa/Shendy Puspa Irawati takluk dari pasangan tuan rumah Eefje Muskens/Selena Piek dengan skor 8-11 11-4, 9-11, 10-11 dalam waktu 34 menit.
Di turnamen yang memperebutkan hadiah sebesar 50 ribu dolar AS ini, memberikan hadiah kepada juara pertama sebesar 3950 dolar AS. Juara kedua mendapat hadiah sebesar 1900 dolar AS.