News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Yonex Dutch Open 2014

Fran Kurniawan: Kinerja Wasit di Final Ganda Putra Belanda Terbuka 2014 Buruk

Penulis: Murtopo
Editor: Dewi Pratiwi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fran Kurniawan/Agripinna Prima Rahmanto Putra melancarkan aksi protes pada wasitdi final ganda putra turnamen bulu tangkis Belanda Terbuka 2014. Shuttlecock yang di-smash pebulu tangkis Ronan Labar (Prancis) yang keluar dianggap masuk.

TRIBUNNEWS.COM,ALMERE - Pasangan Fran Kurniawan/Agripinna Prima Rahmanto Putra memang gagal merebut gelar ganda putra di turnamen bulu tangkis Belanda Terbuka 2014. Tapi keputusan wasit dan penjaga garis di game ketiga masih menyisakan kekesalan pada Fran Kurniawan.

Bahkan ungkapan kekecewaan Fran ditulis di status BBM. "Pak Lesman, Itu aut Pak........!!!!"

Fran boleh jadi memang kecewa karena pada saat itu, smash keras dari pebulu tangkis Ronan Labar yang terlalu keras dan keluar dianggap masuk oleh Linesman. Fran dan Agripinna pun langsung mengajukan protes. Sayang, wasit tidak peduli dengan protes mereka dan poin tetap diberikan untuk pasangan Ronal Labar/Baptiste Careme (Prancis).

Fran tidak hanya kesal karena shuttlecock yang keluar dinyatakan masuk tetapi juga karena kesalahan putusan itu membuat Fran/Agripinna gagal meraih game ketiga yang seharusnya jadi milik mereka. Keputusan yang salah ini berbuntut pada meningkatnya rasa percaya diri pasangan Labor/Careme dan membuat Fran/Agripinna tidak mampu mengatasi serangan-serangan peringkat 37 dunia itu dan menyerah dengan skor 5-11, 11-10, 11-10, 11-7.

Saat dimintai konfirmasi mengenai kejadian tersebut, Fran mengungkapkan rasa kecewanya pada Harian Super Ball. Meski ia tetap menerima hasil itu dan menganggap ia dan Agripinna belum mendapat rejeki merebut gelar juara di Belanda Terbuka. Fran juga mengakui bahwa penampilan mereka di final di bawah performa mereka selama ini.

Hanya saja, Fran juga merasa sangat dirugikan terutama dengan kejadian tersebut. "Saat posisi 10 sama, pukulan lawan out dinyatakan masuk. Linesman tetap manusia biasa. Bisa saja kaget ketika saya melakukan pergerakan. Tapi di sini ada wasit yang seharusnya bisa melihat dan membuat keputusan," ujar Fran.

Tapi justru wasit yang harusnya menjadi pengadil di lapangan justru dinilai Fran tidak fokus dengan pekerjaannya. "Saya merasa wasit yang memimpin pertandingan kinerjanya sangat buruk," tandas Fran.
 
Fran dan Agripinna ingin segera melupakan kegagalan itu dan bersiap untuk pertandingan selanjutnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini