TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Coca Cola kembali menggulirkan gerakan Angkat Raketmu untuk tahun 2014. Tahun ini, Coca Cola berencana membangun 40 lapangan bulutangkis di sejumlah daerah di Indonesia.
Gerakan Angkat Raketmu memiliki tujuan untuk mengembalikan kejayaan bulutangkis Indonesia serta membangun kembali kecintaan masyarakat terhadap olahraga tepok bulu ini. Sebagai bentuk konkret, Coca Cola, bekerjasama dengan Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) akan membangun lapangan bulutangkis di pusat-pusat kegiatan masyarakat. Contohnya, pemukiman dan taman publik.
Tahun lalu Coca Cola membangun 16 lapangan bulutangkis di sejumlah kota. Di antaranya, Jakarta, Tangerang, Cirebon, Magelang, Purwekerto, dan Malang. Tahun ini Coca Cola memasang target 40 lapangan di 13 provinsi. Tak hanya kota-kota di Pulau Jawa, kota-kota di Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Lampung, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Sumatera Selatan.
“Gerakan Angkat Raketmu harus dapat hadir sebagai sebuah kolaborasi yang melibatkan semua masyarakat di negeri ini. Tahun ini kami meningkatkan komitmen kami untuk Indonesia. Namun demikian, hal yang terpenting adalah bagaimana semua masyarakat Indonesia juga dapat terlibat dan terinspirasi melalui gerakan ini. Pada akhirnya, rasa cinta dan bangga terhadap perbulutangkisan di Indonesia bisa kembali,” tutur Presiden Direktur Coca Cola Indonesia, Martin Gil, saat peluncuran Angkat Raketmu di Cilandak Town Square, Jumat (31/10/2014).
Gerakan Angkat Raketmu dirancang bersama-sama dengan pengurus warga setempat. Melalui kehadiran lapangan bulutangkis yang baik, anak-anak muda dapat terinspirasi untuk menekuni bulutangkis. Harapannya, lahir bibit-bibit pebulutangkis berkualitas yang nantinya bisa menjadi atlet nasional.
Turut hadir pada acara peluncuran ini Ketua Umum PBSI, Gita Wirjawan, legenda bulutangkis Rudy Hartono, serta peraih medali emas Asian Games 2014, Greysia Polii/Nitya Maheswari. Hadir pula sejumlah legenda bulutangkis seperti Rexy Mainaky, Ricky Subagja, dan Yuni Kartika.