Laporan Wartawan Harian Super Ball, Murtopo
TRIBUNNEWS.COM,SENTUL - Atlet berkuda nasional, Larasati Gading berharap Mentri Pemuda dan Olahraga Kabinet Kerja, Imam Nachrawi, bisa menjadi moderator untuk menyatukan kembali organisasi berkuda Indonesia dengan arah yang benar.
Selama ini telah terjadi dualisme di Cabang Olahraga equisterian, masing-masing Federasi Eqisterian Indonesia yang diakui secara Internasional dan equistrian Indonesia (Eqina) yang berada di bawah naungan PP Pordasi.
"Harapan saya Menpora yang baru bisa membantu menjadi moderatoir untuk menyatukan kembali organisasi dengan arah yang benar," ujar Larasati.
Kata Larasati iklim yang tidak kondusif masih terjadi di dunia berkuda tanah air hingga saat ini. Salah satu contoh, ketika EFI menggelar kejuaraan 2014 FEI World Dressage Challenge, kubu yang lain juga menggelar kejuaraan di waktu yang bersamaan.
"Yang agak mengganggu adalah ada pertandingan yg bersamaan waktunya. Menurut kami ini agak kurang etis, seperti tarik-tarikan atlet. Sementara event yang kami gelar adalah event internasional tahunan yang sudah dijadwalkan jauh-jauh hari. Ajang EFi ini memiliki prestis yang lebih besar untuk indonesia ketimbang kejuaraan lokal," ujar Larasati.
Larasati berharap semua pihak mampu meningkatkan kesadarannya agar hal seperti itu tidak terulang kembali. "Dalam federasi tidak ada sempurna. Tapi kita harus satu arah dan naik satu kapal untuk persiapan Asian Games 2018," ujar Larasati.
Lebih lanjut Larasati mengatakan bahwa harapan lainnya kepada Menpoira yang baru adalah agar pemerintah bisa memikirkan program pembinaan secara matang. Jika ingin meraih hasil maksimal di ajang kejuaraan internasional persiapan juga harus matang.
"Pembinaan harus lebih kepada jangka panjang. Perencanannya harus sudah dilalukan jauh-jauh hari. Jangan seperti yang lalu besok turnamennya atlet belum dapat kepastian apakah akan diturunkan atau tidak," ujar Larasati.