Laporan Wartawan Harian Super Ball, Murtopo
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Ketua umum Bapomi Provinsi DKI Jakarta, A. Dewantoro Marsono menegaskana bahwa seluruh juara di setiap cabang olahraga yang dipertandingkan di ajang Pekan Olahraga Mahasiswa Provinsi (Pomprov) DKI Jakarta, secara otomatis berhak mengikuti Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas) 2015 yang akan digelar di Nangroe Aceh Darussalam.
(Baca: Pomprov DKI Jakarta Ajang Seleksi atlet untuk POMNAS 2015)
Selain itu para atlet DKI Jakarta juga diharapkan berperan di ajang POM Asean yang akan digelar di Palembang, Desember mendatang. "Para juara Pomprov ini secara ototmatis berhak mengikuti Pomnas 2015. Selain itu, saya berharap atlet-atlet DKI bisa lebih banyak terpilih untuk disertakan dalam POM Asean di Palembang nanti. Di ajang POM Asean yang berhak menentukan atlet berlaga adalah pihak PP Bapomi bersama pengurus besar cabor masing-masing," ujar Dewantoro.
Lebih lanjut Dewantoro mengatakan bahwa dia mengaku puas atas keberhasilan pelaksanaan Pomprov 2014 dengan keterlibatan 41 perguruan tinggi negeri dan swasta se- DKI Jakarta atau diikuti hampir 1000 atlet mahasiswa untuk 10 cabor yang dipertandingkan.
Antusiasme para mahasiswa dalam mengikuti pekan kejuaraan yang sudah dilakukan sebanyak 5 kali oleh Disorda bekerjasama dengan Bapomi DKI Jakarta ini menurut Dewantoro juga patut diapresiasi.
Selanjutnya, kata Dewantoro, pihaknya langsung tancap gas mempersiapkan kontingen mahasiswa DKI untuk even nasional dan internasional. "Target juara umum harga mati di Pomnas nanti agar rangkaian rekor DKI yang menjadi juara umum selama 13 kali sejak Pomnas digelar pertama kali di Yogyakarta tahun 1990 lampau tak terputus," tegas Dewantoro.
Sementara itu Kadisorda DKI Jakarta, Drs. H. Ratiyono, MMSi mengatakan, kontingen DKI yang terbentuk dari hasil pelaksanaan Pomprov 2014 harus mampu melanjutkan tradisi juara umum di Pomnas nanti.
"Ajang ini juga sebagai evaluasi prestasi dan kemampuan para atlet Jakarta, dan saya harapkan pada pelaksanaan Pomprov berikutnya partisipasi dari perguruan-perguruan tinggi bisa lebih meningkat lagi, kalo bisa ikut untuk semua cabor yang dipertandingkan, jadi semua merata," tuntas Ratiyono.
Di ajang Pomprov DKI Jakarta, Universitas Negeri Jakarta (UNJ) keluar sebagai juara umum dengan mengoleksi 35 emas 25 perak dan 82 perunggu, kontingen UNJ berhak mendapat gadiah uang sebesar Rp 60 juta sebagai uang pembinaan dari Disorda DKI Jakarta.
Di urutan kedua ditempati kontingen Universitas Kristen Indonesia (UKI) dengan mengumpul 7 emas 4 perak dan 3 perunggu serta berhak atas uang pembinaan sebesar Rp40 juta. Sedangkan kontingen Universitas Trisakti harus puas di posisi ketiga selepas mengoleksi 6 emas 6 perak 6 perunggu dan menerima uang pembinaan Rp30 juta.
Universitas Gunadarma di posisi ke empat dengan raihan 5 emas, 4 perak dan 15 perunggu, berhak Rp20 juta. Disusul Universitas Nasional (Unas) dengan 4 emas, 1 perak dan 2 perunggu, berhak atas uang pembinaan Rp15 juta. STEI Indonesia mengoleksi 3 emas, 6 perak dan 18 perunggu berhak uang pembinaan Rp 11 juta.