TRIBUNNEWS.COM - Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi harus puas menjadi runner up di Macau Open Grand Prix Gold 2014 usai dikalahkan Danny Bawa Chrisnanta/Chayut Triyachart (Singapura), lewat pertarungan sengit dengan skor 19-21, 20-22.
Meskipun dikalahkan dua game langsung, namun perjuangan Angga/Ricky sudah maksimal. Keduanya memberikan perlawanan sengit kepada unggulan kedua tersebut. Perolehan skor memang selalu berlangsung ketat. Kedua pasangan sama-sama menerapkan permainan no lob dengan melancarkan adu drive kencang khas permainan ganda putra.
Pada game kedua, Angga/Ricky kembali berpeluang untuk merebut game saat menyamakan kedudukan setting 20-20. Sayangnya, Danny/Chayut yang bermain lebih agresif terutama di depan net, selalu berhasil memecah pertahanan Angga/Ricky.
"Permainan Angga/Ricky tidak sepenuhnya keluar di laga final ini, berbeda dengan di semifinal. Mereka juga sering terburu-buru, karena terlalu berambisi untuk menang, terlihat sekali dari pukulan-pukulan di lapangan, misalnya servis yang menyangkut, biasanya tidak pernah seperti itu," kata Herry Iman Pierngadi, Kepala Pelatih Ganda Putra PP PBSI yang mendampingi Angga/Ricky.
"Selain itu, Danny/Chayut juga tampil bagus. Mereka punya pukulan yang kuat, bola-bola no lob nya bagus. Danny/Chayut juga lebih senior dari Angga/Ricky. Angga memang sudah banyak pengalaman namun dengan pasangan yang berbeda," ujar Herry.
Angga/Ricky merupakan pasangan dadakan. Angga berpasangan tetap dengan Rian Agung Saputro, sedangkan Ricky bersama Berry Angriawan yang di turnamen ini bermain bersama Rian. Sebelum di Macau Open, kedua kombinasi pasangan ini sempat dicoba di Hong Kong Open Super Series 2014.
Mengomentari kelanjutan bongkar pasang ini, Herry mengaku masih akan mengadakan diskusi dengan pihak-pihak terkait. "Hasil yang diraih Angga/Ricky di Macau Open cukup bagus. Namun Rian/Berry belum terlalu baik. Soal kelanjutannya, saya akan berdiskusi dengan Aryono (Asisten Pelatih Ganda Putra Prestasi PBSI), serta tim binpres (Pembinaan dan Prestasi). Kami bukan hanya melihat hasil akhirnya, tetapi prosesnya, bagaimana cara bermain, dan sebagainya," jelas Herry kepada Badmintonindonesia.org.
Pada ajang Macau Open Grand Prix Gold 2014, Indonesia berhasil membawa pulang satu gelar dari nomor ganda campuran lewat pasangan Edi Subaktiar/Gloria Emanuelle Widjaja. Di final, pasangan ini mengalahkan unggulan ketiga, Danny Bawa Chrisnanta/Yu Yan Vanessa Neo (Singapura), dengan skor 21-15, 29-30, 22-20.
Berikut hasil lengkap pertandingan final Macau Open Grand Prix Gold 2014 :
1. Ganda Campuran
- Edi Subaktiar/Gloria Emanuelle Widjaja (7/INA) vs Danny Bawa Chrisnanta/Yu Yan Vanessa Neo (3/SIN) 21-15, 29-30, 22-20
2. Ganda Putri
- Ou Dongni/Yu Xiaohan (CHN) vs Huang Yaqiong/Zhong Qianxin (6/CHN) 19-21, 21-19, 21-7
3. Tunggal Putri
- Sindhu P.V (2/IND) vs Kim Hyo Min (KOR) 21-12, 21-17
4. Tunggal Putra
- Xue Song (11/CHN) vs Wong Wing Ki Vincent (6/HKG) 16-21, 21-13, 21-19
5. Ganda Putra
- Danny Bawa Chrisnanta/Chayut Triyachart (2/SIN) vs Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi (6/INA) 21-19, 22-20