TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua IMI DKI Jaya A. Judiarto menganggap, persyaratan minimal dukungan 20 suara bagi Balon Ketum KONI DKI Jaya 2015-2017 mengebiri calon lainnya yang akan meramaikan bursa pemilihan itu.
Menurut Judiarto, jika berdasarkan jumlah suara yang sah sebanyak 58 suara saat ini, hanya dua Caketum saja yang berhak mengikuti pemilihan Ketum KONI DKI Jaya dalam Musorprovlub, 28 Maret 2015.
“Kami mencium gelagat, tim penjaringan sudah memberikan dukungan kepada salah satu Balon Ketum. Kami sangat kecewa,” kata Judiarto disela-sela acara Bedah Caketum KONI DKI Jaya, akhir minggu lalu.
Judiarto yang semula berniat mencalonkan diri menjadi salah satu Balon Ketum akhirnya memutuskan mendukung pencalonan Ketua PSASI DKI Jaya, Jamhuron.
“Dengan cara seperti itu, saya lebih baik mundur dan bergabung dengan Pak Jamhuron. Kami ingin mengabdi di dunia olahraga bukan mencari keuntungan,” katanya lagi.
Di sisi lain, ia juga menuding adanya praktik ‘money politic’ di ajang itu.
Acara Bedah Caketum KONI DKI Jaya itu, dihadir sembilan Pengrov yang merasa prihatin dengan tata cara pemilihan Ketum KONI DKI Jaya yang dianggap menguntungkan salah satu Balon Ketum.
Secara terpisah, Ketua Umum PSASI DKI Jaya Jamhuron mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan beraudensi dengan Gubernur DKI Jaya, Basuki Tjahja Purnama (Ahok), untuk menjelaskan duduk persoalan yang ada di tubuh KONI DKI Jaya saat ini.