TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Persaingan di hampir seluruh nomor atau kelas yang dilombakan di Kejuaraan Equestrian 'Jabar Open 2015', Jumat-Minggu (20-22/3) lalu di Denkavkud TNI-AD, Parongpong, Jabar benar-benar tersaji seru dan mendebarkan.
Ini tak hanya terjadi di sembilan kelas kejurnas atau pra-PON, tak terkecuali trilomba (eventing: dressage, cross-contry-jumping 110 cm). Ketegangan juga terjadi di sejumlah kelas non-kejurnas, terutama jumping 135-145 cm yang melibatkan riders papan atas tanah air.
"Benar-benar mendebarkan," kenang Bibit Sucipto, pembina Raymen di Pegasus dan tim berkuda PON DKI Jaya, Selasa (24/3).
Persaingan di kelas tertinggi dari lompat rintangan itu diikuti 10 entries dengan sembilan riders. Putri Hamidjoyo, rider pelatnas, tampil dua kali, masing-masing dengan kuda General G dan Fabiene. Namun, Putri Hamidjoyo hanya tampil baik di phase pertama, jeblok di phase kedua.
Di sini, rider Pegasus Stable Raymen Kaunang menunjukkan kesiapan mentalnya. Setelah gagal menunjukkan penampilan terbaiknya di beberapa kelas yang diombakan sebelumnya, Raymen Kaunang berhasil menyuguhkan interaksinya yang menawan bersama Conquistador, kudanya.
Ratusan penonton di Denkavkud TNI-AD Parongpong, Lembang, Minggu (22/3) sore memberinya tepuk tangan panjang setelah Raymen/Conquistador menaklukkan dua 'pasangan' pelatnas SEA Games 2015 Singapura, yakni Adi Katompo/APM Nastello dan Ferry Sutoyo/Equinara Boduis.
Pada phase pertama, enam pasangan sama-sama membuat 'clear-round' . Yakni, Raymen Kaunang/Conquistador (79.63 dt), Adi Katompo/APM Nastello (APM Equestrian Centre/76.31 dt), Ferry Sutoyo/Equinara Boduis (Equinara Arthayasa/75.39 dt), Putri Hamidjoyo (General G/Trijaya Equestrian Centre), Joko Susilo/Saltador (DKI Jaya), dan Jendry Palendeng/APM Widecky (APM Equestrianb Centre).
Sementara itu, Yanyan Hadiansyah/JN Amazing Grace (JN Stud)), serta Manfred Schildt/APM Cossimo (APM Equestrian Centre), dan Asep Lesmana (APM Levisto Big Boy/APM Equestrian Centre), tereleminasi.
Pada lompatan ektra atau 'jump-off' untuk penentuan pemenang, hanya Raymen Kaunang dan Adi Katompo yang kembali melakukan 'sapu bersih' atau 'clear-round'. Namun, catatan finis Raymen masih lebih baik dari Adi Katompo. Raymen 48.70 dt, sedangkan Adi Katompo 48.78 dt.
Kemenangan dramatis Raymen Kaunang atas Adi Katompo menjadi 'revans' atas kekalahannya dari rider lebih berpengalaman itu di event Arthayasa Spring Dressage and Jumping Competition 2014, Januari di Arthayasa, Cinere.
Saat itu, Raymen harus menyerah pada seniornya yang tengah dipersiapkan ke Asian Games Incheon tersebut. Pada lompatan pertama, Raymen Kaunang/Conquistador membuat 'clear round' dengan waktu terbaik 97,92 dt, sementara Adi Katompo/APM Nastello 106.43 dt, dan Ferry Sutoyo/Equinara Zandor 98.16 dt.
Saat lompatan kedua, hanya Raymen dan Adi Katompo yang membuat 'clear round'. Namun, saat 'jump-off' ini Adi Katompo menyelesaikan lombanya beberapa 'second' lebih cepat dibanding Raymen, yakni 56.63 dt: 57.70 dt.
Ratusan penonton memberi aplaus atas ketegangan yang disajikan keduanya, serupa dengan di Parongpong hari Minggu itu. tb